Flora, dari bahasa Latin, alam tumbuhan
atau nabatah adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya
ditulis di depan nama geografis. Misalnya, nabatah Jawa, nabatah Asia atau
nabatah Australia.
flora secara umum adalah segala jenis
tumbuhan serta tanaman yang ada di muka bumi
Flora endemik merupakan sekelompok jenis
tumbuhan yang hidup pada suatu daerah tertentu.
Ada flora jawa, flora daerah
sumatera, flora endemik kalimantan dan lain-lain. Flora endemik pada suatu
daerah biasanya memiliki jenis tertentu yang terkadang tidak bisa ditemukan di
daerah lain atau mungkin jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan pada tiap daerah
memiliki tingkat kesuburan perbedaan iklim dan cuara serta jenis tanah yang
berbeda satu dengan yang lain. Flora endemik di Jawa contohnya adalah bunga
melati, flora endemik Papua adalah tanaman buah merah, flora endemik daerah
Sumatera adalah rafllesia arnoldi atau bunga bangkai dan lain sebagainya.
Klasifikasi flora
Pengelompokan tetumbuhan ke dalam flora
biasanya didasarkan pada wilayah, perioda, lingkungan tertentu, atau iklim.
Wilayah-wilayah yang berbeda secara geografis, misalnya pegunungan dibandingkan
dataran, biasa memiliki flora yang berbeda. Flora juga bisa merujuk ke perioda
waktu tertentu; flora fosil, misalnya, memuat jenis-jenis tetumbuhan yang
didapati dalam bentuk fosil dari kurun waktu sejarah yang tertentu. Flora yang
lain, didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan atau sifat yang khusus.
Misalnya:
Flora asli; ialah (daftar) tetumbuhan yang
asli, yang hidup di suatu wilayah tertentu.
Flora tanaman (pertanian dan hortikultura);
mencakup melulu tetumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan manusia.
Flora gulma; yakni (daftar) jenis-jenis
tetumbuhan yang tidak diinginkan tumbuh di lahan pertanian atau tempat lain,
yang disusun dan dipelajari dalam kaitannya dengan upaya memberantas atau
mengendalikan tumbuhan tersebut. Kini, flora serupa ini bisa dibedakan lebih
lanjut atas jenis-jenis tumbuhan pengganggu (gulma); jenis-jenis invasif; serta
jenis-jenis asing (eksotik). Satu contohnya adalah jenis-jenis yang dimuat
dalam Weeds of Rice in Indonesia.
Publikasi flora
Flora yang berada di suatu wilayah atau
perioda waktu tertentu biasa didokumentasi dan diterbitkan dalam suatu publikasi
atau serial publikasi yang disebut Flora; pemberian huruf besar (kapitalisasi)
di awal kata adalah untuk membedakan kedua pengertian itu. Sebagai contoh,
Flora of Java Backer berisikan pertelaan aneka jenis flora yang hidup di Pulau
Jawa. Sementara serial Flora Malesiana diterbitkan semenjak tahun 1950 oleh
Nationaal Herbarium Nederland, mencakup seri Tumbuhan Berbiji dan Tumbuhan Paku
yang menjadi kekayaan Kawasan Malesia.
Selain daftar jenis-jenis tetumbuhan, Flora
biasanya memuat pemerian setiap jenisnya, ilustrasinya (jika ada), dan kunci
dikotomi untuk mencandra (mengenali) jenis-jenis tersebut. Juga lain-lain
informasi yang dianggap penting dan terkait erat dengan keberadaan jenis
tersebut di wilayah yang dipertelakan.
Beberapa jenis Flora yang lain memiliki
cakupan yang lebih terbatas. The Mountain Flora of Java (kini diterjemahkan
sebagai Flora Pegunungan Jawa), yang diterbitkan pertama kali pada 1972,
membahas aneka jenis tumbuhan yang menghuni wilayah-wilayah pegunungan Pulau
Jawa. Akan tetapi di samping itu, buku ini juga membahas aneka aspek ekologi
vegetasi yang melingkungi kekayaan flora tersebut. Buku yang lebih sederhana,
Flora, untuk sekolah di Indonesia, diterjemahkan dari sebuah schoolflora
berbahasa Belanda dan diperuntukkan bagi para pelajar; karena itu, meskipun
tidak lengkap, buku ini cukup akurat untuk mencandra.
Beberapa terbitan Flora klasik, di
antaranya:
Indonesia
Herbarium Amboinense atau Het Amboinsche
kruidboek (6 volume). Georg Eberhard Rumphius, 1741 (ditulis pada 1670–1690).
Flora Javae. Carl Ludwig Blume & Joanne
Baptista Fischer, 1828.
India
Hortus indicus malabaricus. Hendrik van
Rheede, 1683–1703.
Eropa
Flora Scorer. Paolo Di Canio, 1723.
Flora Suecica. Carolus Linnaeus, 1745.
Flora Londinensis. William Curtis, 1777–1798.
Inggris.
Flora Graeca[15]. John Sibthorp, 1806–1840.
Inggris.
Flora Danica. Simon Paulli, 1847. Denmark.
Flora Jenensis. Heinrich Bernhard Rupp,
1718. Jerman.
Adapun persebaran flora di Indonesia bagian
barat, timur dan tengah yaitu:
Flora bagian barat – Flora bagian barat
memiliki jenis tumbuhan yang sangat beragam dan memiliki kawasan mangrove yang
banyak di sekitar pantai. Hutan pada kawasan bagian barat ini selalu hijau
dengan jenis kayu yang memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Flora bagian timur – Ciri flora yang
terdapat di bagian timur adalah memiliki kemiripan dengan flora yang terdapat
di benua Australia. Selain itu persebaran flora yang berada di timur lebih
banyak tumbuh semak dan belukarnya. Flora yang khas dari wilayah ini adalah pohon
matoa serta tanaman ficus famili beringin.
Flora bagian tengah – Flora bagian tengah
memiliki jenis hutan yang seragam karena hanya didominasi oleh satu jenis
tumbuhan saja. Jenis tumbuhan yang paling banyak ditemukan di kawasan ini
adalah cemara, pinus serta palma.
Comments
Post a Comment