Skip to main content

Komponen Mekanisme Katup OHV dan OHC

Komponen Mekanisme Katup OHV dan OHC + Fungsinya - Mekanisme katup merupakan sebuah mekanisme yang mengatur buka tutup katup IN dan EX sesuai dengan siklus kerjanya. Seperti yang kita tahu bersama bahwa pada cara kerja motor 4 tak, katup IN akan membuka ketika langkah hisap untuk memasukkan campuran udara dan bahan bakar ke silinder. Dan katup EX akan membuka ketika langkah buang untuk membuang gas sisa-sisa pembakaran.

Mekanisme yang mengatur buka tutup kedua katup ini disebut dengan mekanisme katup, secara garis besar mekanisme katup ini terbagi menjadi dua macam yaitu OHV (Over Head Valve) dan OHC (Over Head Camshaft). Untuk jenis OHC masih dibagi lagi menjadi dua versi yaitu SOHC (Single Over Head Camshaft) dan DOHC (Double Over Head Camshaft).

Sekilas Perbedaan Mekanisme Katup tipe OHV dan DOHC

Mekanisme Katup
Mekanisme Katup

Mekanisme katup tipe OHV (Over Head Valve) memiliki ciri khusus yaitu letak poros nok (cam shaft) yang berada di blok silinder, sehingga memerlukan push rod untuk menghubungkankan antara poros nok dengan rocker arm. 

Sedangkan pada tipe OHC, posisi camshaft berada di kepala silinder dan langsung berhubungan dengan rocker arm yang menekan katup. Pada tipe SOHC jumlah camshaft atau poros noknya hanya satu buah, sedangkan pada tipe DOHC berjumlah double alias ada dua poros nok untuk melayani buka tutup katup.

Mobil-mobil sekarang lebih banyak menggunakan tipe OHC baik SOHC maupun DOHC, hal dikarenakan mekanisme katup tipe OHC dinilai lebih efektif, tidak melibatkan banyak komponen karena camshaft langsung berhubungan dengan rocker arm.

gambarkan tentang komponen-komponen mekanisme katup untuk kedua jenis baik itu tipe OHV maupun tipe OHC.

A. Komponen Mekanisme Katup Tipe OHV

Pada tipe OHV (Over Head Valve) ini camshaft diletakkan di block silinder, untuk menghubungkan dengan rocker arm diperlukan komponen push rod. Ketika poros nok berputar dan camlobe (sisi yang menonjol) akan menekan valve lifter yang kemudian akan disalurkan ke rocker arm melalui push rod (batang penekan), rocker arm yang terpasang pada rocker arm shaft akan tertekan dan melawan gaya pegas katup (valve spring) sehingga katup akan membuka.

Ketika poros nok tidak menekan lagi, maka pegas akan dengan cepat mengembalikan posisi katup seperti semula. Begitu juga dengan rocker arm, push rod dan valve lifter akan kembali ke posisi tidak menekan.

Secara garis besar, berikut adalah komponen-komponen mekanisme katup tipe OHV (Over Head Valve).
Komponen mekanisme katup tipe OHV
Komponen mekanisme katup tipe OHV

1. Camshaft : Berfungsi untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan timing (saat) yang ditentukan. Pada bagian ujung camshaft terdapat sprocket dan pully yang dihubungkan dengan poros engkol untuk menerima tenaga putar, dalam menerima tenanga putar ini poros nok dapat digerakkan melalui beberapa metode seperti timing gear, timing chain dan timing belt.

2. Valve lifter : Merupakan pengangkat katup yang dapat naik turun sesuai dengan pergerakan camshaft, ketika terjadi penekanan oleh poros nok, valve lifte akan menyalurkannya ke push rod.

3. Push rod (batang penekan) : Berfungsi untuk menerima gaya tekan dari valve lifter kemudian menekan rocker arm agar katup membuka.

4. Rocker arm dan shaft : Berfungsi untuk menekan katup agar katup membuka ketika menerima tekanan dari push rod.

Rocker arm shaft berfungsi sebagai tempat dudukan dari rocker arm. Pada rangkaian rocker arm dan shaft terdapat komponen-komponen lain seperti pada gambar dibawah ini :

rocker arm dan shaft
rocker arm dan shaft
  • Pegas penahan (7) sebagai pengunci
  • Pegas kerucut (6) 
  • Rocker arm no 1 (5)
  • Penunjang penumbuk katup (4) (sebagai pengikat rocker arm asembly ke-kepala silinder).
  • Pegas kompresi (2) untuk menahan agar rocker arm pada posisi yang tetap (tidak bergeser-geser).
5. Katup Dengan Perlengkapannya
Dalam mesin terdapat dua macam katup yaitu katup hisap dan katup buang. Katup hisap berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup jalur pemasukan campuran udara dan bahan. Sedangkan katup buang berfungsi sebagai katup yang membuka dan menutup jalur pembuangan gas hasil pembakaran.

Katup tidak dapat berdiri sendiri, harus disertai perlengkapan lain seperti valve spring untuk mengembalikan katup pada posisi menutup setelah membuka. Valve spring juga menjaga agar katup selalu menutup dengan rapat.

Sementara itu ada juga kunci penahan pegas yang berfungsi untuk mengunci pegas agar terpasang dengan sempurna dan tidak terlepas.

Ada juga sill katup yang berfungsi sebagai perapat agar oli tidak masuk kesaluran masuk/saluran buang yang bisa masuk ke-ruang bakar.


Berikut adalah gambar katup dan perlengkapannya :
Katup dan komponennya
Katup dan komponennya
Keterangan :
(1). Katup
(2). Dudukan katup
(3). Pengantar katup
(4). Pegas katup
(5). Penjamin pegas
(6). Pengunci pegas
(7). Sill katup

B. Komponen Mekanisme Katup OHC

Pada tipe OHC, mekanisme katup justru lebih sederhana karena komponennya lebih sedikit daripada tipe yang OHV. Komponennya pun hampir sama dengan tipe yang sebelumnya, secara garis besar komponen mekanisme katup tipe OHC adalah sebagai berikut : 
Komponen mekanisme katup tipe DOHC
Komponen mekanisme katup tipe OHC
Gambar di atas adalah mekanisme katup tipe OHC dengan tuas ayun, mekanisme katup seperti ini bisa kita temui di kendaraan-kendaraan miliki mercedez benz dan nissan. Komponen utamanya sama yaitu terdiri dari : 
  • Poros nok : untuk menekan tuas ayun (rocker arm) dan menekan katup agar membuka.
  • Tuas ayun : untuk meneruskan gerakan yang diterima dari poros nok ke katup.
  • Valve spring : untuk mengembalikan katup agar kembali ke posisi semula setelah membuka dan menjaga kerapatan katup.
  • Katup : untuk membuka dan menutup jalur pemasukan/pembuangan.
Sebagai gambaran, dibawah ini adalah contoh gambar keseluruhan dari komponen mekanisme katup tipe DOHC milik Daihatsu Terios. Silahkan klik gambar untuk memperbesar :
Kepala silinder daihatsu terios
Kepala silinder daihatsu terios

Komponen mekanisme katup tipe DOHC
Keterangan gambar :
(1). Oil filter cap
(2). Ignition coil
(3). Spark plug
(4). Igniter assy
(5). Cylinder head cover
(6). Cylinder head cover gas-ket
(7). Intake manifold
(8). Intake manifold gasket
(9). Camshaft bearing cap No. 1
(10). Camshaft bearing camp No. 2
(11). Valve timing controller
(12). Camshaft No. 1
(13). Camshaft No. 2 sprocket
(14). Camshaft No. 2
(15). Valve lifter
(16). Valve spring retainer lock
(17). Valve spring retainer
(18). Valve spring
(19). Valve steam oil seal
(20). Valve seat
(21). Valve
(22). Straight screw plug
(23). Gasket
(24). Oil control valve filter
(25). Valve guide
(26). Cam angle sensor
(27). Cylinder head
(28). Exhaust manifold gasket
(29). Exhaust manifold
(30). Exhaust manifold heat insulator
(31). Cylinder head gasket

Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...