KEBUGARAN
JASMANI
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan
kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan
tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Kebugaran jasmani
adalah kondisi jasmani yang berkaitan dengan kemampuan dan kesanggupan dalam
melaksanakan pekerjaan secara optimal dan efisien
Kebugaran Jasmani dalam Kehidupan
Kebugaran jasmani atau bisa juga
disebut kesegaran jasmani menyangkut kemampuan penyesuaian tubuh seseorang
terhadap perubahan faal tubuh yang disebabkan oleh kerja tertentu, dan
menggambarkan derajat sehat seseorang untuk berbagi tingkat kegiatan fisik.
Dengan demikian, pada kebugaran jasmani ada 3 (tiga) unsur pokok, yakni unsur
sehat, unsur sesuai bagi tubuh, dan unsur kerja atau latihan..
Sesuai bagian tubuh artinya sebagai
kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri atau mengadaptasi diri terhadap kerja,
sehingga tidak lekas lelah dan dapat tetap giat melaksanakan tugasnya masing-masing.
Kerja tau latihan pada hakikatnya merupakan peningkatan dari proses-proses faal
biokimia sebagai jawaban terhadap meningkatnya tuntutan yang harus diberikan
pada organ-organ tubuh dan seluruh sistem tubuh manusia.
Sehat dari faal adalah keadaan organ-organ
tubuh dalam hubungannya dengan derajat formal proses-proses dari faali.
Kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang
dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani mempunyai peran yang
sangat penting dalam meningkatkan kemampuan kerja bagi siapa pun
untuk bisa menjalankan rutinitas dan tugas-tugasnya secara optimal
dan mendapatkan hasil yang baik.
Berdasarkan hasil seminar kebugaran
jasmani nasional pertama yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1971,
dipaparkan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan,
kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap individu
yang berguna dengan tujuan mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan
pertahanan bangsa dan negara.
Bentuk-bentuk Kebugaran Jasmani
Berkenaan dengan
pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmanai, kita perlu
mengenal beberapa undur-unsur kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur
kebugaran jasmani tersebut antara lain, kekuatan, daya tahan otot jantung dan
paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) dan
kelentukan.
Unsur-unsur di atas
dapat dilatih dengan berbagai bentuk, di antaranya adalah interval training, circuit training,
aerobik, jogging, dan kalestenik.
Prinsip-prinsip Latihan Kebugaran Jasmani
Setiap individu
memerlukan kesegaran jasmani yang cukup untuk dapat melaksanakan
rutinitasnya agar lebih efektif dan efisien tanpa mengalami kendala dan
masalah kelelahan yang berarti. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti
maksudnya adalah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau aktivitas,
masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan
untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak.
Latihan yang baik dan berhasil adalah
yang dilakukan secara teratur, seksama, sistematis, serta berkesinambungan,
dengan pembebanan latihan (training load) yang selalu meningkat dan bertahap
setiap tahunnya. Latihan dilakukan secara insidential atau dilakukan beberapa
bulan menjelang pertandingan saja tidak ada artinya sama sekali. Hal tersebut
dapat merusak perkembangan atlet di kemudian hari.
Latihan adalah proses yang sistematis
yang harus menganut prinsip-prinsip latihan tertentu sehingga organisasi dan
mekanisme neuro-physiological atlet akan bertambah baik. Program latihan harus
disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip Overload
Prinsip latihan overload adalah suatu
prinsip latihan dengan pembebanan dalam latihan harus meebihi ambang rangsangan
terhadap fungsi fisiologi yang dilatih. Dalam melakukan latihan, porsi latihan
harus bervariasi, hari-hari latihan berat dan harus diselingi pula dengan
hari-hari latihan ringan.
2. Prinsip Konsistensi
Konsistensi adalah kemauan untuk
melakukan latihan dalam waktu yang cukup lama. Untuk mencapai kondisi fisik
yang baik diperlukan latihan setidak-tidaknya tiga kali seminggu. latihan
sekali seminggu tidak akan meningkatkan kualitas fisik, sedangkan latihan dua
kali per minggu hanya menghasilkan peningkatan kecil. Sebaliknya, latihan
5 – 6 kali per minggu tidak disarankan karena dapat mengakibatkan kerusakan
fungsi organ-organ tubuh.
3. Prinsip Spesifikasi
Latihan yang spesifik akan meningkatkan
efek biologis dan menimbulkan adaptasi atau penyesuaian dalam tubuh. Konsep
spesifikasi diperkuat dengan fakta-fakta biomekanik dan tiap-tiap bentuk atau
tipe latihan mempunyai sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda-beda.
Yang menentukan spesifikasi adalah; (1) macam atau bentuk latihan, (2) ukuran
atau pertimbangan yang berbeda-beda, dan (3) waktu latihan.
4. Prinsip Progresif
Latihan secara progresif adalah suatu
latihan pembebanan yang diberikan pada seorang atlet harus ditingkatkan secara
berangsur-angsur disesuaikan kemajuan dan kemampuan atlet. Beban latihan yang
ditingkatkan dalam waktu singkat malah bisa mempersulit proses adaptasi
fisiologis dan dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fisik.
5. Prinsip Individualitas
Sebenarnya tidak ada program latihan yang
langsung cocol bagi semua atlet. Tiap-tiap latihan harus dibuat yang cicik bagi
individu karena tidak ada dua orang yang persis sama. Untuk memberi hasil yang
optimal dalam prinsip individual, perlu diperhatikan: (1) respon terhadap
latihan, (2) pembebanan latihan, dan (3) kemampuan penyesuaian diri.
6. Prinsip Tahap Latihan
Respon peserta terhadap latihan
dipengaruhi oleh tahap latihan. Peserta pemula sebaiknya dimulai dengan dosis
beban latihan sedang, semakin lama berlatih dosisnya semakin meningkat. Pada
tingkatan untuk mencapai kesegaran jasmani yang baik perlu dosis yang cukup
berat.
7. Prinsip Periodisasi
Periodisasi adalah program jangka
pendek dengan berjangka dan bertahap (periode). Jangka waktu program jangka
pendek harus dibuat bertahap sepanjang tahun. Bentuk-bentuk latihan dan
komponen-komponen yang diberikan dalam latihan harus menurut tingkat dan
jenjang yang bertahap (periode) dalam program latihan.
8. Prinsip Kestabilan
Pada saat awal tahun secara teratur
dalam organisasi prestasi, prestasi dapat meningkat cepat. Namun, setelah
mencapai tingkatan prestasi tertentu, terasa bahwa prestasi sulit meningkat
lagi.
Fungsi Kebugaran Jasmani
Fungsi khusus dari kebugaran jasmani
terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut
a. Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan/aktivitas
Misalnya kebugaran jasmani yang
dilakukan seorang atlet untuk meningkatkan dan mempertahankan
prestasi, kebugaran jasmani oleh pekerja kantoran untuk meningkatkan
produktivitasnya, dan kebugaran jasmani bagi siswa/pelajar untuk meningkatkan
kemampuan belajar.
b. Golongan kedua berdasarkan keadaan
Contohnya adalah kebugaran jasmani
bagi orang yang menderita cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi
ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran.
c. Golongan ketiga berdasarkan umur
Misalnya kegiatan yang
dilakukan anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
tubuhnya, dan kebugaran jasmani yang dilakukan oleh para orang tua atau
lansia dengan tujuan meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Untuk mendapatkan
hasil yang optimal dalam melakukan kegiatan sehari-hari diperlukan tingkat
kebugaran jasmani yang optimal pula sesuai dengan tuntutan kegiatannya.
Kebugaran jasmani tidak hanya berfungsi dalam bidang olahraga saja, tetapi juga
dalam seriap bidang kehidupan secara menyeluruh.
Faktor Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya adalah faktor makanan dan gizi, faktor tidur dan
istirahat, faktor kebiasaan hidup sehat, dan faktor latihan olahraga atau latihan
jasmani. Keempat faktor kebugaran jasmani tersebut, masing-masing dijelaskan
sebagai berikut.
a. Makanan yang cukup dan bergizi
Makanan berfungsi bagi tubuh sebagai
sumber tenaga, zat-zat untuk pembentukan dan pembangun sel di dalam tubuh,
sebagai pertahanan tubuh, serta meningkatkan kelancaran berbagai macam
proses biologi yang terjadi di dalam tubuh. fungsi-fungsi tersebut dapat terpenuhi
bila makanan yang kita konsumsi cukup dan bergizi. Dengan demikian, makanan
yang bergizi akan sangat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani seseorang.
b. Kebiasaan hidup sehat
Kebiasaan hidup sehat yang teratur dan
dikerjakan secara kontinyu akan dapat mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani
seseorang. Kebiasaan ini meliputi makan dan mandi yang teratur, cuci makan
sebelum makan, gosok gigi, dan cuci muka sebelum tidur, kebiasaan hidup bersih,
tidak membuang sampah sembarangan, dan masih banyak lagi. Termasuk juga dalam
hal ini adalah menghindari kebiasaan hidup yang dapat merusak tubuh seperti
merokok, minum minuman keras, dan mengonsumsi narkoba.
c. Latihan olahraga atau latihan jasmani
Salah satu cara untuk
meningkatkan kebugaran jasmani adalah melalui latihan jasmani atau olahraga
secara teratur dan kontinyu. misalnya dengan melakukan lari pagi (jogging), senam kesegaran jasmani, senam aerobik, dan
aktivitas olahraga lainnya. Kegiatan melakukan latihan olahraga tersebut sangat
bermanfaat bagi tubuh kita terutama untuk mengatur pernapasan, mengatur gerakan
otot, mengatur berat badan, dan mengatur ketenangan berpikir.
D. Manfaat Kebugaran Jasmani
Berikut ini 10 manfaat yg diperoleh
dari kebugaran tubuh.
Meningkatkan sirkulasi darah dan sistem
kerja jantung
Meningkatkan stamina dan kakuatan tubuh
sehingga tubuh menjadi lebih energik
Memiliki kemampuan pemulihan
organ-organ tubuh secara tepat setelah latihan
Memiliki respon tubuh yang tepat
Mengurangi risiko obesitas
Mencegah penyakit jantung
Menurunkan tekanan darah tinggi
Mengatasi depresi
Meningkatkan energi
Terhindar dari osteoporosis (tulang
keropos)
Comments
Post a Comment