Cara Beternak Jangkrik yang gampang dan tidak ribet
Cara
Beternak Jangkrik yang gampang dan tidak ribet yah, ternak jangkrik merupakan
suatu komoditi dan jenis usaha yang cukup menjanjikan bagi para pencitinta
jangkrik dan burung, Usaha ternak jangkrik adalah sebuah peluang usaha yang
pada beberapa tahun lalu sempat booming ini sempat redup, tetapi bukan tidak
mungkin anda tidak bisa menangkap peluang usaha ternak jangkrik bukan? Meskipun
usaha ternak jangkrik diberitakan secara bombastis info peluang usaha nya pada
beberapa waktu yang lalu dan pada akhirnya mulai meredup, bagi anda yang ingin
mencoba usaha ternak jangkrik bisa memanfaatkan peluang usaha yang sempat
meredup ini bisa kembali booming, kenapa tidak.
Memulai
usaha ternak jangkrik, alangkah baiknya bila jangkrik indukan nya berasal dari
alam asli dan juga dalam keadaan baik dengan kata lain tidak cacat indukannya.
Memang untuk mendapatkan jangkrik langsung dari alam sangat sulit didapat,
untuk itu sebagai alternatif pengganti anda bisa membuat indukan tentu dengan
perawatan yang lebih.
Peluang
usaha ternak jangkrik bagus untuk dikembangkan mengingat dengan sering orang
mengadakan lomba burung, karena jangkrik juga merupakan pakan burung itu. Harga
jual jangkrik sendiri mulai dari Rp. 40 ribu sampai dengan Rp. 50 ribu per kilo
gram nya. Coba anda bayangkan kalau kita bisa memproduksi 100 Kg Jangkrik ,
bisa dihitung berapa hasilnya .. Rp. 5 Juta / bulan , Sangat lumayan ya?
Usaha
budidaya jangkrik sendiri minim kelemahan atau resikonya, karena
keberhasilannya bisa 90%. Keberhasilan dalam penetasan dan pembesaran jangkrik
juga sama-sama 90%, asalkan anda merawat jangkrik dengan sungguh-sungguh dan
dalam pemberian pakan jangkrik tidak mengalami keterlambatan. tidak banyak
bicara lau ni cara cara nya :
Pesyaratan lokasi untuk
budidaya atau beternak jangkrik
1. Lokasi budidaya harus
tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi jauh dari
sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
3. Tidak terkena sinar
matahari secara langsung atau berlebihan.
4. Bebas dari gangguan
predator
5. Jauh dari kandang ayam
BUDIDAYA
TERNAK JANGKRIK
1. Penyiapan Sarana dan
Peralatan kandang jangkrik
Karena
jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik
jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan
gelap. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding
kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun
pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat
persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.
Dinding
atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik
tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang
dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan
untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik,
tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah
populasi jangkrik tiap kandang.
Kandang
jangkrik biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar
60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari
kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat
dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah
mempunyai minimal empat kaki penyangga.
Untuk
menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya,
maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau
juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.
2. Pembibitan jangkrik
Bibit
jangkrik yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit,
tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon
induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan
alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun
induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat
dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas,
karena lebih agresif.
Adapun
ciri-ciri indukan jangkrik , induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai
berikut:
Indukan
betina jangkrik sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap dengan kedua kaki
belakangnya masih lengkap sehingga bisa melompat dengan tangkas, gesit dan
kelihatan sehat. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap. Sebaiknya
pilihlah induk yang besar dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair
dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
Induk
jantan Jangkrikselalu mengeluarkan suara mengerik dengan permukaan sayap atau
punggung kasar dan bergelombang. Tidak mempunyai ovipositor di ekor Perawatan
jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus
benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat
pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi
kanibal memakan anakan yang lemah.
Selain
itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu,
semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari
jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan
antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian
setiap hari.
Sampai
saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan
dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan
cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar
kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya
tetasnya rendah.
Induk
dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan
makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang
khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item,
tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan
vitamin.
Jangkrik
biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus
peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan
antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi.
Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan
dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam
disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).
Dalam
satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur
diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini
berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh.
Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur
harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata
sekitar 4-6 hari.
3. Pemeliharaan Jangkrik
Seperti
telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini
sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya
zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik
dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan
diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki
dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
Perawatan
jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat
aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi
yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).
4. Pemberian Pakan
jangkrik
Pakan Untuk Jangkrik
Anakan
umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai,
beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat
mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan
untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel,
jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya
tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar
lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan
beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
5. Pemeliharaan Kandang
Air
dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan
kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan
sampai masuk kedalam kandang.
Penyakit,
Hama dan Penyebabnya Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius
menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di
daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga
kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
Pencegahan
Serangan Hama dan Penyakit Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan
dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu
jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air,
minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
Pemberian
Vaksinasi dan Obat Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara
prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi
pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
Panen Jangkrik
Peternak
jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama
besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik
dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
Cara Beternak Semut Rangrang
Cara
Beternak Semut Rangrang – Seiring dengan maraknya pehobi burung kicau, membuat
permintaan terhadap semut rangrang juga semakin tinggi. Harga semut rangrang di
Jawa Tengah sekitar 150-200 ribu rupiah per kilo, sedangkan di kota besar harga
kroto mencapai 300 ribu.
Mengenai
pemasarannya, semut rangrang ini terbilang mudah karena semut rangrang memiliki
pangsa pasar yang luas, usaha ternak semut rangrang juga bukan usaha musiman
karena sulitnya mencari semut rangrang menjadi alasan untuk ternak semut
rangrang sendiri.
Saat
proses budidaya, semut rangrang dapat hidup menggunakan sarang buatan. Sarang
buatan tersebut bisa dibuat dari toples, paralon, botol bekas aqua, bambu dan
lain-lain.
Habitat Semut Rangrang
Semut
rangrang hidup secara berkelompok, dalam satu koloni bisa mencapai jumlah
500.000 ekor semut. Dalam satu koloni terdapat beberapa sarang dan tiap sarang
berjumlah sekitar 4.000-5.000 ekor semut.
Sarang
semut rangrang terbuat dari kumpulan dedaunan yang dianyam sehingga membuat
semut rangrang disebut sebagai semut penganyam. Semut rangrang menyukai pohon
dengan daun lebar dan lentur atau daun-daun kecil yang rimbun.
Perkembangbiakan Semut
Rangrang
Semut
rangrang berkembang biak dengan cara bertelur, telur semut rangrang disebut
kroto. Jaring yang terdapat pada telur biasanya digunakan oleh semut rangrang
untuk membangun sarang yang berguna untuk tempat menumbuhkan telur yang akan
menjadi larva, pupa dan akhirnya menjadi imago.
Anggota Koloni Semut
Seperti lebah, koloni semut juga terdiri dari ratu semut, semut pejantan,
semut pekerja dan semut prajurit, dan semua itu memiliki peran yang
berbeda-beda.
Ratu semut, berperan sebagai penghasil telur karena sekali bertelur ratu
semut dapat menghasilkan telur hingga ribuan butir. Ratu semut badannya lebih
besar dari semut biasa dan dia selalu berdiam diri di sarangnya.
Semut pejantan, berperan untuk mengawini ratu semut. Semut pejantan
ukurannya lebih kecil dari ratus emut dan umurnya paling pendek dibadningkan
semut-semut lainnya. Pejantan akan langsung mati setelah mengawini ratu semut.
Semut pekerja, merupakan semut betina yang mandul, ukurannya hanya 5-6 mm.
Perannya sebagai pembantu semut muda yang dihasilkan oleh ratu semut.
Semut prajurit, berperan penting untuk menjaga telur dan melindungi seluruh
koloni semut dari gangguan serta mengatur makanan semut dalams atu musim. Semut
ini merupakan semut yang paling banyak jumlahnya dalam satu koloni, ukurannya
8-10 mm.
Bibit Semut Rangrang
Cara
pertama untuk mendapatkan bibit semut rangrang adalah dengan cara mencari
langsung dari alam bebas. Tetapi untuk mencari semut rangrang dari alam
tidaklah mudah.
Cara
kedua adalah dengan membelinya dari peternak. Selain lebih ramah lingkungan dan
tidak merusak habitat aslinya, bibit yang berasal dari ternakan sebelumnya akan
lebih mudah beradaptasi dengan sarang buatan kita.
Membuat Tempat Beternak
Langkah-langkah membuat
sarang semut rangrang untuk beternak :
1.Buatlah rak susun dua
tingkat atau lebih. Rak dapat dibuat dari bambu, besi atau kayu. Ukuran rak
diseuaikan dengan tempat yang tersedia.
3.Letakkan wadah plastik
berisi air atau oli pada kaki-kaki rak tersebut, tujuannya untuk mencegah semut
rangrang keluar dari rak.
3.Sebaiknya rak jangan
ditempatkan menempel dengan dinding, karena semut rangrang dapat kabur dengan
cara merambat melalui dinding dan membuat sarang di tempat lain.
Cara Ternak Semut Rangrang
Menggunakan
Paralon
Beternak
menggunakan paralon merupakan cara yang paling baik, karena paralon memiliki
banyak kelebihan yaitu diantaranya paralon lebih tahan lama dibanding media
lain yaitu bisa mencapai 10 tahun, paralon kedap cahaya sehingga cocok untuk
semut rangrang yang hanya membutuhkan cahaya sedikit, paralon termasuk bahan
yang mudah dicari, dan potongan paralon juga lebih mudah disusun.
Cara pembuatan kandang
ternak semut rangrang menggunakan paralon :
1.Sediakan paralon
berdiameter 12 cm
2.Potong paralon dengan
panjang sesuai dengan lebar rak
3.Susun paralon dalam rak
4.Tambahkan daun-daunan ke
dalam paralon untuk merangsang semut rangrang membuat sarangnya sendiri
5.Tebarkan bibit koloni
semut ke dalam paralon tersebut
Menggunakan Bambu
Ternak
semut rangrang dengan media bambu terbilang cukup ekonomis. cara pembuatan
kandang menggunakan bambu sama seperti menggunakan paralon. Pilih bambu minimal
diameter 7 cm dan potong sekitar 40 cm, buat lubang di dalamnya jika bambu
belum berlubang. Kelemahan menggunakan media bambu adalah bibit semut lama
beradaptasi dan akan menghasilkan kroto kecil-kecil.
Menggunakan Toples
Gunakan
toples yang transparan dan berukuran sedang. Toples lubangi bagian bawahnya
dnegan ukuran 5-7 cm. Lubang ini berfungsi untuk keluar masuk udara dan untuk
pemberian makan semut. Letakkan toples di rak dengan posisi terbalik (lubang
menghadap keatas).
Masukkan
pakan semut ke dalam toples kemudian masukkan koloni semutnya. Koloni semut
dimasukkan jangan beserta sarangnya. Lalu toples ditutup rapat termasuk
lubangnya menggunakan lakban.
Ternak
semut rangrang menggunakan toples bisa dibilang lebih susah dengan tingkat
keberhasilan tidak lebih dari 60%.
Pemberian
Makan Semut Rangrang
Pakan
untuk semut rangrang adalah nektar atau bisa diganti dengan air gula. Pakan
diberikan dengan cara meletakkan beberapa piring kecil di sekitar kandang
ternak. Atau bisa menggunakan jangkrik, ulat hongkong, atau tulang ayam yang
telah dihancurkan.
Cara Panen Semut Rangrang
Ternak
semut rangrang sudah bisa mulai dipanen setiap 20 hari sekali. Waktu panen bisa
ditandai dengan sarang semut sudah terlihat penuh dengan telur kroto berwarna
putih. Tapi untuk pertama kali, kroto tidak perlu dipanen. Biarkan kroto
berkembang biak agar koloni semut rangrang bertambah banyak. Ini dapat ditunggu
sampai 3-5 bulan pertama.
Waktu
panen jangan lupa gunakan sarung tangan untuk menghindari gigitan semut. Untuk
memisahkan semut dan kroto bisa menggunakan saringan yang akan membuat kroto
jatuh ke ember dan semut akan tertahan di saringan tersebut.
Cara Budidaya Ulat Sutra
Ulat sutra – Ngengat sutra atau ulat murbei adalah salah satu serangga dari jenis ulat yang dari sisi ekonomi mempunya nilai yang sangat tinggi. Sebab ulat ini merupakan ulat satu-satunya penghasil serat atau benang sutra.
Adapun makanan ulat sutra adalah daun murbei. Selain daun murbei ulat sutra tidak akan memakannya.
Dalam perkembangan menjadi ulat, maka telur ulat sutera membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menetas. Setelah menetas yang kemudian menjadi ulat maka akan membentuk kepompong mentah.
Nah, kepompong mentah ini yang nantinya akan dipintal menjadi benang sutra sepanjang 300 meter sampai dengan 900 meter. Serat atau benang sutra yang dipintal memiliki diameter sekitar 10 mikrometer.
Hal yang cukup mengejutkan dari ulat sutra adalah dalam hal makanan. Bisa dikatakan bahwa ulat sutra termasuk jenis ulat yang sangat rakus dalam hal makanan. Ulat ini akan makan sepanjang hari baik itu siang maupun malam.
Dan ini dilakukannya semata-mata untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat. Adapun hal yang perlu diketahui bahwa ulat sutra mengalami empat fase ganti kulit.
Apabila warna kulitnya kekuningan dan lebih ketat ini menandakan bahwa ulat sutra akan segera membungkus diri dengan berubah menjadi kepompong.
Untuk menghasilkan benang sutra yang bagus dan juga memiliki kualitas yang tinggi maka sebelum ulat sutra menjadi matang (ditandai ulat sutra akan menggigit kepompongnya), kita harus segera merebus ulat sutra tersebut.
Kepompong ulat sutra ini direbus bertujuan untuk membunuh ulat sutra sehingga memudahkan dalam menguraikan serat-seratnya. Namun apabila kita sedikit saja terlambat maka sutra yang dihasilkan tidak lagi dihargai dengan kualitas yang tinggi.
B. Cara Atau Teknik Budidaya Ulat Sutra
Cara atau teknik budidaya ulat sutra dibagi menjadi 5 (lima) tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan kandang kemudian disusul dengan bibit, pemberian pakan, siklus hidup dan terakhir adalah proses pemeliharaan.
Namun perlu kami ingatkan bahwa beternak atau budidaya ulat sutra merupakan kegiatan yang terbilang menjanjikan dari segi ekonomi. Hal ini mengingat bahwa harga jual benang sutra sangat tinggi.
Sebab kain sutra merupakan kualitas kain yang sangat baik sekaligus elegan dan sangat banyak diminati oleh orang-orang menengah ke atas.
Baik langsung saja kita bahas cara membudidayakan ulat sutra. Yuk, kita simak.
2.1. Tahap Pertama: Persiapan Kandang Ulat Sutra
Dalam mempersiapkan ternak ulat sutra maka ada 3 poin utama yang menjadi perhatian khusus dalam persiapan kandang. Apa sajakah itu?
Yakni tempat atau lokasi pemeliharaan kemudian bibit ulat sutra dan terkahir adalah pakan. Dalam hal lokasi pemeliharaan maka perlu dipersiapkan suatu ruangan yang terdiri dari rak-rak didalamnya.
Bedakan antara rak ulat sutra yang muda (kecil) dengan dewasa (besar). Kemudian pastikanbahwa ruangan memiliki ventilasi yang baik. Indikator ventilasi yang baik adalah memiliki jendela.
Namun sebelum ulat sutra dimasukkan ke dalam kandang maka pastikan juga ruangan sudah disterilkan dengan menyemprotkan larutan kaporit atau formalin. Masing-masing dengan kadar 0,5% dan 3%.
2.2. Tahap Kedua: Bibit Ulat Sutra
Pilihlah bibit telur ulat sutra yang baik. Pemilihan bibit ini dilakukan 10-12 hari sebelum pemeliharaan dimulai. Dan lakukanlah masa inkubasi terhadap telur ulat sutra agar penetasaan beragam
Masukkan telur ulat sutra tersebut ke dalam kotak yang ditutup dengan kertas putih yang tipis. Setelah itu simpanlah kotak tersebut di ruangan pada suhu 25 oC – 28 oC dengan intensitas kelembaban sebesar 75 % – 80 %.
Pastikanlah bahwa kotak tersebut terhindar dari sinar matahri secara langsung. Apabila pada telur ulat sutra tersebut terlihat bintik biru maka segeralah ganti penutup kain putih dengan kain hitam selama 2 hari.
2.3. Tahap Ketiga: Pemberian Pakan Ulat Sutra
Tahap ketiga ini merupakan hal yang sangat serius. Kenapa? Sebab ulat sutra merupakan jenis serangga yang sangat rakus dalam hal makanan. Dan juga ulat sutra hanya mau makan dari daun murbei saja.
Adapun dalam pembagian makanan bedakan antara jumlah makanan untuk ulat kecil sama ulat besar. Untuk ulat kecil berikan sekitar 400 kg – 500 kg daun murbei yang tanpa cabang. Dan 1000 kg – 1250 kg untuk ulat besar dengan cabang.
2.4. Tahap Keempat: Daur Hidup Ulat Sutra
Daur hidup ulat sutra dimulai dari telur yang kemudian menetas menjadi ulat kecil dan berkembang menjadi ulat besar. Setelah membentuk ulat besar maka ia akan bermetamorfosis lagi menjadi pupa atau kepompong.
Kepompong ini yang kemudian nantinya akan menjadi ngengat. Adapaun setiap daur/siklus/fase ulat sutra akan mengalami yang namanya masa istirahat atau masa tidur.
2.5. Tahap Kelima: Proses Pemeliharaan Ulat Sutra
Dalam pemeliharaan ulat sutra bisa dibilang mudah-mudah gampang. Karena ada perlakuan khusus dalam hal tempat pemeliharaan atau makanan. Misalnya saja untuk ulat sutra yang kecil maka memerlukan makan sebanyak 3 kali sehari.
Setelah makan maka ulat sutra akan mengalami masa tidur setelah lebih kurang 4 (empat) hari. Pada masa ini, maka jangan lupa untuk menaburi kapur dan pastikan ventilasi udara terbuka.
Ini tujuannya agar udara terus mengalami sirkulasi dengan baik. Setalah masa tidur telah selesai maka ulat sutra akan bangun dan langsung makan daun murbei
Comments
Post a Comment