Skip to main content

Cara Beternak


Cara Beternak Jangkrik yang gampang dan tidak ribet
Cara Beternak Jangkrik yang gampang dan tidak ribet yah, ternak jangkrik merupakan suatu komoditi dan jenis usaha yang cukup menjanjikan bagi para pencitinta jangkrik dan burung, Usaha ternak jangkrik adalah sebuah peluang usaha yang pada beberapa tahun lalu sempat booming ini sempat redup, tetapi bukan tidak mungkin anda tidak bisa menangkap peluang usaha ternak jangkrik bukan? Meskipun usaha ternak jangkrik diberitakan secara bombastis info peluang usaha nya pada beberapa waktu yang lalu dan pada akhirnya mulai meredup, bagi anda yang ingin mencoba usaha ternak jangkrik bisa memanfaatkan peluang usaha yang sempat meredup ini bisa kembali booming, kenapa tidak.
Memulai usaha ternak jangkrik, alangkah baiknya bila jangkrik indukan nya berasal dari alam asli dan juga dalam keadaan baik dengan kata lain tidak cacat indukannya. Memang untuk mendapatkan jangkrik langsung dari alam sangat sulit didapat, untuk itu sebagai alternatif pengganti anda bisa membuat indukan tentu dengan perawatan yang lebih.
Peluang usaha ternak jangkrik bagus untuk dikembangkan mengingat dengan sering orang mengadakan lomba burung, karena jangkrik juga merupakan pakan burung itu. Harga jual jangkrik sendiri mulai dari Rp. 40 ribu sampai dengan Rp. 50 ribu per kilo gram nya. Coba anda bayangkan kalau kita bisa memproduksi 100 Kg Jangkrik , bisa dihitung berapa hasilnya .. Rp. 5 Juta / bulan , Sangat lumayan ya?
Usaha budidaya jangkrik sendiri minim kelemahan atau resikonya, karena keberhasilannya bisa 90%. Keberhasilan dalam penetasan dan pembesaran jangkrik juga sama-sama 90%, asalkan anda merawat jangkrik dengan sungguh-sungguh dan dalam pemberian pakan jangkrik tidak mengalami keterlambatan. tidak banyak bicara lau ni cara cara nya :
Pesyaratan lokasi untuk budidaya atau beternak jangkrik
1. Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.
4. Bebas dari gangguan predator
5. Jauh dari kandang ayam
BUDIDAYA TERNAK JANGKRIK
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan kandang jangkrik
Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.
Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.
Kandang jangkrik biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga.
Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.
2. Pembibitan jangkrik
Bibit jangkrik yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
Adapun ciri-ciri indukan jangkrik , induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:
Indukan betina jangkrik sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap dengan kedua kaki belakangnya masih lengkap sehingga bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap. Sebaiknya pilihlah induk yang besar dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
Induk jantan Jangkrikselalu mengeluarkan suara mengerik dengan permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang. Tidak mempunyai ovipositor di ekor Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah.
Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).
Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
3. Pemeliharaan Jangkrik
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).
4. Pemberian Pakan jangkrik
Pakan Untuk Jangkrik
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
5. Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.
Penyakit, Hama dan Penyebabnya Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
Pemberian Vaksinasi dan Obat Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
Panen Jangkrik
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.


Cara Beternak Semut Rangrang
Cara Beternak Semut Rangrang – Seiring dengan maraknya pehobi burung kicau, membuat permintaan terhadap semut rangrang juga semakin tinggi. Harga semut rangrang di Jawa Tengah sekitar 150-200 ribu rupiah per kilo, sedangkan di kota besar harga kroto mencapai 300 ribu.
Mengenai pemasarannya, semut rangrang ini terbilang mudah karena semut rangrang memiliki pangsa pasar yang luas, usaha ternak semut rangrang juga bukan usaha musiman karena sulitnya mencari semut rangrang menjadi alasan untuk ternak semut rangrang sendiri.
Saat proses budidaya, semut rangrang dapat hidup menggunakan sarang buatan. Sarang buatan tersebut bisa dibuat dari toples, paralon, botol bekas aqua, bambu dan lain-lain.
Habitat Semut Rangrang
Semut rangrang hidup secara berkelompok, dalam satu koloni bisa mencapai jumlah 500.000 ekor semut. Dalam satu koloni terdapat beberapa sarang dan tiap sarang berjumlah sekitar 4.000-5.000 ekor semut.
Sarang semut rangrang terbuat dari kumpulan dedaunan yang dianyam sehingga membuat semut rangrang disebut sebagai semut penganyam. Semut rangrang menyukai pohon dengan daun lebar dan lentur atau daun-daun kecil yang rimbun.
Perkembangbiakan Semut Rangrang
Semut rangrang berkembang biak dengan cara bertelur, telur semut rangrang disebut kroto. Jaring yang terdapat pada telur biasanya digunakan oleh semut rangrang untuk membangun sarang yang berguna untuk tempat menumbuhkan telur yang akan menjadi larva, pupa dan akhirnya menjadi imago.
Anggota Koloni Semut
Seperti lebah, koloni semut juga terdiri dari ratu semut, semut pejantan, semut pekerja dan semut prajurit, dan semua itu memiliki peran yang berbeda-beda.
Ratu semut, berperan sebagai penghasil telur karena sekali bertelur ratu semut dapat menghasilkan telur hingga ribuan butir. Ratu semut badannya lebih besar dari semut biasa dan dia selalu berdiam diri di sarangnya.
Semut pejantan, berperan untuk mengawini ratu semut. Semut pejantan ukurannya lebih kecil dari ratus emut dan umurnya paling pendek dibadningkan semut-semut lainnya. Pejantan akan langsung mati setelah mengawini ratu semut.
Semut pekerja, merupakan semut betina yang mandul, ukurannya hanya 5-6 mm. Perannya sebagai pembantu semut muda yang dihasilkan oleh ratu semut.
Semut prajurit, berperan penting untuk menjaga telur dan melindungi seluruh koloni semut dari gangguan serta mengatur makanan semut dalams atu musim. Semut ini merupakan semut yang paling banyak jumlahnya dalam satu koloni, ukurannya 8-10 mm.
Bibit Semut Rangrang
Cara pertama untuk mendapatkan bibit semut rangrang adalah dengan cara mencari langsung dari alam bebas. Tetapi untuk mencari semut rangrang dari alam tidaklah mudah.
Cara kedua adalah dengan membelinya dari peternak. Selain lebih ramah lingkungan dan tidak merusak habitat aslinya, bibit yang berasal dari ternakan sebelumnya akan lebih mudah beradaptasi dengan sarang buatan kita.
Membuat Tempat Beternak
Langkah-langkah membuat sarang semut rangrang untuk beternak :
1.Buatlah rak susun dua tingkat atau lebih. Rak dapat dibuat dari bambu, besi atau kayu. Ukuran rak diseuaikan dengan tempat yang tersedia.
3.Letakkan wadah plastik berisi air atau oli pada kaki-kaki rak tersebut, tujuannya untuk mencegah semut rangrang keluar dari rak.
3.Sebaiknya rak jangan ditempatkan menempel dengan dinding, karena semut rangrang dapat kabur dengan cara merambat melalui dinding dan membuat sarang di tempat lain.
Cara Ternak Semut Rangrang
Menggunakan Paralon
Beternak menggunakan paralon merupakan cara yang paling baik, karena paralon memiliki banyak kelebihan yaitu diantaranya paralon lebih tahan lama dibanding media lain yaitu bisa mencapai 10 tahun, paralon kedap cahaya sehingga cocok untuk semut rangrang yang hanya membutuhkan cahaya sedikit, paralon termasuk bahan yang mudah dicari, dan potongan paralon juga lebih mudah disusun.
Cara pembuatan kandang ternak semut rangrang menggunakan paralon :
1.Sediakan paralon berdiameter 12 cm
2.Potong paralon dengan panjang sesuai dengan lebar rak
3.Susun paralon dalam rak
4.Tambahkan daun-daunan ke dalam paralon untuk merangsang semut rangrang membuat sarangnya sendiri
5.Tebarkan bibit koloni semut ke dalam paralon tersebut


Menggunakan Bambu
Ternak semut rangrang dengan media bambu terbilang cukup ekonomis. cara pembuatan kandang menggunakan bambu sama seperti menggunakan paralon. Pilih bambu minimal diameter 7 cm dan potong sekitar 40 cm, buat lubang di dalamnya jika bambu belum berlubang. Kelemahan menggunakan media bambu adalah bibit semut lama beradaptasi dan akan menghasilkan kroto kecil-kecil.
Menggunakan Toples
Gunakan toples yang transparan dan berukuran sedang. Toples lubangi bagian bawahnya dnegan ukuran 5-7 cm. Lubang ini berfungsi untuk keluar masuk udara dan untuk pemberian makan semut. Letakkan toples di rak dengan posisi terbalik (lubang menghadap keatas).
Masukkan pakan semut ke dalam toples kemudian masukkan koloni semutnya. Koloni semut dimasukkan jangan beserta sarangnya. Lalu toples ditutup rapat termasuk lubangnya menggunakan lakban.
Ternak semut rangrang menggunakan toples bisa dibilang lebih susah dengan tingkat keberhasilan tidak lebih dari 60%.
Pemberian Makan Semut Rangrang
Pakan untuk semut rangrang adalah nektar atau bisa diganti dengan air gula. Pakan diberikan dengan cara meletakkan beberapa piring kecil di sekitar kandang ternak. Atau bisa menggunakan jangkrik, ulat hongkong, atau tulang ayam yang telah dihancurkan.
Cara Panen Semut Rangrang
Ternak semut rangrang sudah bisa mulai dipanen setiap 20 hari sekali. Waktu panen bisa ditandai dengan sarang semut sudah terlihat penuh dengan telur kroto berwarna putih. Tapi untuk pertama kali, kroto tidak perlu dipanen. Biarkan kroto berkembang biak agar koloni semut rangrang bertambah banyak. Ini dapat ditunggu sampai 3-5 bulan pertama.

Waktu panen jangan lupa gunakan sarung tangan untuk menghindari gigitan semut. Untuk memisahkan semut dan kroto bisa menggunakan saringan yang akan membuat kroto jatuh ke ember dan semut akan tertahan di saringan tersebut.

Cara Budidaya Ulat Sutra
Ulat sutra – Ngengat sutra atau ulat murbei adalah salah satu  serangga dari jenis ulat yang dari sisi ekonomi mempunya nilai yang sangat tinggi. Sebab ulat ini merupakan ulat satu-satunya penghasil serat atau benang sutra.
Adapun makanan ulat sutra adalah daun murbei. Selain daun murbei ulat sutra tidak akan memakannya.
Dalam perkembangan menjadi ulat, maka telur ulat sutera membutuhkan waktu sekitar 10 hari  untuk menetas. Setelah menetas yang kemudian menjadi ulat maka akan membentuk kepompong mentah.
Nah, kepompong mentah ini yang nantinya akan dipintal menjadi benang sutra sepanjang 300 meter sampai dengan 900 meter. Serat atau benang sutra yang dipintal memiliki diameter sekitar 10 mikrometer.
Hal yang cukup mengejutkan dari ulat sutra adalah dalam hal makanan. Bisa dikatakan bahwa ulat sutra termasuk jenis ulat yang sangat rakus dalam hal makanan. Ulat ini akan makan sepanjang hari baik itu siang maupun malam.
Dan ini dilakukannya semata-mata untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat. Adapun hal yang perlu diketahui bahwa ulat sutra mengalami empat fase ganti kulit.
Apabila warna kulitnya kekuningan dan lebih ketat ini menandakan bahwa ulat sutra akan segera membungkus diri dengan berubah menjadi kepompong.
Untuk menghasilkan benang sutra yang bagus dan juga memiliki kualitas yang tinggi maka sebelum ulat sutra menjadi matang (ditandai ulat sutra akan menggigit kepompongnya), kita harus segera merebus ulat sutra tersebut.
Kepompong ulat sutra ini direbus bertujuan untuk membunuh ulat sutra  sehingga memudahkan dalam menguraikan serat-seratnya. Namun apabila kita sedikit saja terlambat maka sutra yang dihasilkan tidak lagi dihargai dengan kualitas yang tinggi.
B. Cara Atau Teknik Budidaya Ulat Sutra
Cara atau teknik budidaya ulat sutra dibagi menjadi 5 (lima) tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan kandang kemudian disusul dengan bibit, pemberian pakan, siklus hidup dan terakhir adalah proses pemeliharaan.
Namun perlu kami ingatkan bahwa beternak atau budidaya ulat sutra merupakan kegiatan yang terbilang menjanjikan dari segi ekonomi. Hal ini mengingat bahwa harga jual benang sutra sangat tinggi.
Sebab kain sutra merupakan kualitas kain yang sangat baik sekaligus elegan dan sangat banyak diminati oleh orang-orang menengah ke atas.
Baik langsung saja kita bahas cara membudidayakan ulat sutra. Yuk, kita simak.
2.1. Tahap Pertama: Persiapan Kandang Ulat Sutra
Dalam mempersiapkan ternak ulat sutra maka ada 3 poin utama yang menjadi perhatian khusus dalam persiapan kandang. Apa sajakah itu?
Yakni tempat atau lokasi pemeliharaan kemudian bibit ulat sutra dan terkahir adalah pakan. Dalam hal lokasi pemeliharaan maka perlu dipersiapkan suatu ruangan yang terdiri dari rak-rak didalamnya.
Bedakan antara rak ulat sutra yang muda (kecil) dengan dewasa (besar). Kemudian pastikanbahwa ruangan memiliki ventilasi yang baik. Indikator ventilasi yang baik adalah memiliki jendela.
Namun sebelum ulat sutra dimasukkan ke dalam kandang maka pastikan juga ruangan sudah disterilkan dengan menyemprotkan larutan kaporit atau formalin. Masing-masing dengan kadar 0,5% dan 3%.
2.2. Tahap Kedua: Bibit Ulat Sutra
Pilihlah bibit telur ulat sutra yang baik. Pemilihan bibit ini dilakukan 10-12 hari sebelum pemeliharaan dimulai. Dan lakukanlah masa inkubasi terhadap telur ulat sutra agar penetasaan beragam
Masukkan telur ulat sutra tersebut ke dalam kotak yang ditutup dengan kertas putih yang tipis. Setelah itu simpanlah kotak tersebut di ruangan pada suhu 25 oC – 28 oC dengan intensitas kelembaban sebesar 75 % – 80 %.
Pastikanlah bahwa kotak tersebut terhindar dari sinar matahri secara langsung. Apabila pada telur ulat sutra tersebut terlihat bintik biru maka segeralah ganti penutup kain putih dengan kain hitam selama 2 hari.
2.3. Tahap Ketiga: Pemberian Pakan Ulat Sutra
Tahap ketiga ini merupakan hal yang sangat serius. Kenapa? Sebab ulat sutra merupakan jenis serangga yang sangat rakus dalam hal makanan. Dan juga ulat sutra hanya mau makan dari daun murbei saja.
Adapun dalam pembagian makanan bedakan antara jumlah makanan untuk ulat kecil sama ulat besar. Untuk ulat kecil berikan sekitar 400 kg – 500 kg daun murbei yang tanpa cabang. Dan 1000 kg – 1250 kg untuk ulat besar dengan cabang.
2.4. Tahap Keempat: Daur Hidup Ulat Sutra
Daur hidup ulat sutra dimulai dari telur yang kemudian menetas menjadi ulat kecil dan berkembang menjadi ulat besar. Setelah membentuk ulat besar maka ia akan bermetamorfosis lagi menjadi pupa atau kepompong.
Kepompong ini yang kemudian nantinya akan menjadi ngengat. Adapaun setiap daur/siklus/fase ulat sutra akan mengalami yang namanya masa istirahat atau masa tidur.
2.5. Tahap Kelima: Proses Pemeliharaan Ulat Sutra
Dalam pemeliharaan ulat sutra bisa dibilang mudah-mudah gampang. Karena ada perlakuan khusus dalam hal tempat pemeliharaan atau makanan. Misalnya saja untuk ulat sutra yang kecil maka memerlukan makan sebanyak 3 kali sehari.
Setelah makan maka ulat sutra akan mengalami masa tidur setelah lebih kurang 4 (empat) hari. Pada masa ini, maka jangan lupa untuk menaburi kapur dan pastikan ventilasi udara terbuka.
Ini tujuannya agar udara terus mengalami sirkulasi dengan baik. Setalah masa tidur telah selesai maka ulat sutra akan bangun dan langsung makan daun murbei


Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...