Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan karena adanya variasi gen atau struktur gen dalam suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila susunannya berbeda, alhasil penampakannya pun akan berbeda pada satu sifat atau bahkan secara keseluruhan.
Keanekaragaman satu ini cukup mudah dikenali dengan ciri-cirinya yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok. Biasanya, keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan:
- Padi (Oryza sativa) dengan varietas: padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung, dll.
- Mangga (Mangifera indica) dengan varietas: mangga arumanis, mangga manalagi, mangga golek, dll.
- Durian (Durio zibethinus) dengan varietas: durian petruk, durian bawor, durian monthong, dll.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan:
- Anjing (Canis familiaris) dengan ras: anjing golden retriever, anjing bulldog, anjing german shepherd, dll.
- Kucing (Felis catus) dengan ras: kucing anggora, kucing persia, kucing sphinx, dll.
- Sapi (Bos taurus) dengan ras: sapi bali, sapi madura, sapi fries holland, dll.
Dalam keanekaragaman hayati tingkat gen, peningkatan dapat terjadi lewat persilangan alias hibridisasi antarorganisme atau spesies dengan sifat berbeda serta pembudidayaan hewan dan tumbuhan liar oleh manusia alias domestikasi.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies
Keanekaragaman satu ini dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama yang hidup di suatu tempat. Biasanya, semakin jauh dari kehidupan manusia, keanekaragaman tingkat spesies pun menjadi semakin tinggi. Misalnya, di hutan.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan:
- Tingkat genus
- Genus Citrus: jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk manis (Citrus nobilis).
- Genus Musa: pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis).
- Tingkat famili
- Famili Poaceae: padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan alang-alang (Imperata cylindrical).
- Famili Zingiberaceae: kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinalis).
Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada hewan:
- Tingkat genus
- Genus Felis: kucing leopard (Felis bengalensis), kucing rumahan (Felis silvestris), dan kucing hutan (Felis chaus).
- Genus Bos: sapi berpunuk (Bos indicus), sapi potong dan perah di Eropa (Bos Taurus), dan sapi asli Indonesia (Bos sondaicus).
- Tingkat famili
- Famili Bovidae: sapi (Bos) dan kerbau (Bubalus).
- Famili Canidae: serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).
Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh terhadap perbedaan suhu, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Dengan sekian banyak perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi pula.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem:
- Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak gunung atau di daerah dingin sekitar kutub dan didominasi oleh tumbuhan lumut. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya ialah hewan-hewan berbulu tebal seperti beruang kutub.
- Ekosistem hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang berdaun seperti jarum, misalnya pinus atau cemara. Di dalamnya, terdapat hewan juga, salah satunya yaitu beruang.
- Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi beragam pohon, liana, dan epifit. Hewan yang hidup di dalamnya misalnya kera.
- Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar 4000 mdpl dan didominasi oleh rumput-rumputan. Pada ekosistem ini, hidup mamalia besar, karnivora, dan herbivora.
- Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan suhu mencolok antara siang dan malam, angin kencang, iklim panas, dan hujan yang sangat sedikit serta didominasi oleh kelompok tumbuhan xerofit seperti kaktus. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya adalah reptil dan mamalia kecil.
- Ekosistem pantai yang didominasi oleh formasi pes-caprae dan barringtonia berbentuk perdu atau pohon. Di dalamnya, terdapat serangga, burung pantai, dll.
Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan.
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3:
1. Tingkat Gen
2. Tingkat Individu/spesies
3. Tingkat Ekosistem
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.

Bunga mawar Rosa hybrida.
Salah satu contoh lainnya ada pada bunga mawar. Meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.

Lalat buah.
Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan? Lalat yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.
Sekarang, coba kamu pikir, kira-kira ada keanekaragaman genetik apa lagi yang ada di sekitarmu?
Perbedaan rasa pada setiap buah mangga juga termasuk ke dalam keanekaragaman genetik, lho.
2. Keanekaragaman Tingkat Individu/Spesies
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu/spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Lalu, kenapa bisa terjadi keanekaragaman tingkat individu/spesies?
Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya.

Palem-paleman, contoh keanekaragaman tingkat individu
Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman. Kalau kita perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan, Squad? Padahal, semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda. Pohon aren, misalnya. Yang mempunyai nama latin Arenga pinnata dan Pinang yang nama latinnya Areca catechu. Selain itu, habitat pohon aren yang biasa tumbuh di pegunungan, mempunyai struktur daun yang jauh berbeda dengan pohon kelapa yang tumbuh di pantai.
Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap spesiesnya.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.

Nah, dari tiap-tiap ekosistem di atas, semuanya memiliki perbedaan baik jenis tanaman yang hidup di sana, hewan-hewan, serta lingkungan yang saling memengaruhinya.
Comments
Post a Comment