Pengertian Abiotik: Arti, Fungsi, dan Komponen Abiotik
Pengertian Abiotik Adalah
Apa yang dimaksud dengan abiotik? Secara umum, pengertian abiotik adalah benda-benda mati di permukaan bumi yang memberikan manfaat dan berpengaruh bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.
Komponen abiotik terdiri dari penyusun ekosistem yang berupa benda-benda tak hidup. Beberapa yang termasuk di dalam komponen abiotik adalah keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium beserta substrat untuk menunjang kelangsungan hidup organisme tersebut.
Mengacu pada pengertian abiotik, beberapa contoh dari komponen abiotik ini diantaranya seperti; cahaya matahari, tanah, topografi iklim, air dan udara. Selain itu, semua komponen yang tidak hidup di suatu ekosistem dan berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup termasuk kondisi di atmosfer dan sumber daya air dapat disebut sebagai komponen abiotik, termasuk faktor-faktor fisika dan kimia yang ada di atmosfer, substrat kejernihan air, energi matahari, pasang surut dan paparan udara.
Fungsi Abiotik
Abiotik merupakan faktor penting dalam ekosistem yang memiliki karakter tertentu untuk mendukung terbentuknya ekosistem. Abiotik dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan hidup dan juga reproduksi setiap makhluk hidup atau organisme.
Meskipun dalam ekosistem, abiotik tidak dapat dipisahkan dengan komponen biotik karena keduanya saling terkait satu sama lain. Sehingga jika salah satunya mengalami gangguan maka dapat mempengaruhi seluruh ekosistem tersebut. Sedangkan Faktor yang paling berpengaruh terhadap kemampuan suatu organisme untuk bereproduksi adalah faktor abiotik.
Kehidupan organisme ataupun makhluk hidup lainnya tidak dapat berlangsung optimal apabila tidak ada komponen abiotik. Misalnya seperti keberadaan sinar matahari, udara, kelembaban, mineral dan juga tanah yang tentunya akan berdampak sangat signifikan terhadap kelangsungan hidup dan reproduksi spesies dalam suatu ekosistem.
Sebagai contoh apabila di suatu ekosistem tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup maka akan ada beberapa tanaman yang tidak dapat bertahan hidup dan hasilnya akan mati. Sehingga hal tersebut juga akan mempengaruhi ketersediaan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.
Faktor abiotik sendiri membentuk banyak variasi yang dapat dilihat di antara berbagai ekosistem. Misalnya dengan menentukan ketersediaan sumber daya penting seperti yang telah disebutkan sebelumnya, di mana faktor abiotik dapat menentukan organisme mana yang paling bisa bertahan hidup di suatu ekosistem tertentu.
Komponen Abiotik
Dalam ilmu ekologi dan biologi, komponen abiotik diartikan sebagai komponen fisika dan kimia yang tidak hidup dari suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi organisme hidup serta berlangsungnya suatu ekosistem. Komponen abiotik termasuk kondisi fisik dan sumber daya yang tidak hidup di mana berpengaruh dalam pertumbuhan, pemeliharaan, perkembangan dan reproduksi makhluk hidup.
Sesuai dengan pengertian abiotik, adapun penjelasan mengenai beberapa komponen abiotik adalah sebagai berikut:
- Suhu Udara, yaitu suatu besaran yang menunjukkan derajat panas benda. Suhu sangat mempengaruhi metabolisme di dalam tubuh mahluk hidup dan sebagian besar organisme tidak dapat bertahan hidup pada suhu tertentu.
- Air (Dihidrogen monoksida), yaitu senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di muka Bumi. Air memiliki fungsi sebagai pelindung dan penghantar di dalam tubuh mahluk hidup.
- Cahaya Matahari, yaitu sinar yang bersumber dari Matahari. Tumbuh-tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis dan menghasilkan makanan.
- Batu dan Tanah, yaitu komponen abiotik yang memiliki peran penting dalam persebaran organisme karena memiliki struktur fisik, pH, dan beragam kandungan mineral di dalamnya.
- Angin, yaitu aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin dapat membantu proses penguapan (evaporasi) bagi organisme dan mempengaruhi suhu lingkungan.
- Iklim, yaitu kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Iklim dapat mempengaruhi persebaran organisme di muka bumi.
- Garam Mineral, yaitu unsur di dalam tanah dan lingkungannya yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk melakukan pertumbuhan dan proses metabolisme tubuh.
- Kelembaban, yaitu konsentrasi uap air di udara. Kelembaban dapat mempengaruhi iklim sehingga berdampak pada pertumbuhan mahluk hidup, khususnya tumbuhan.
- Derajat Keasaman (pH), yaitu tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan skala pH antara 0 hingga 14. Nilai pH tanah yang dapat ditumbuhi tanaham yakni berkisar 5,8 – 7,2, dan ini dipengaruhi oleh curah hujan, pupuk, aktivitas akar tanaman, dan penguraian mineral dalam tanah.
Comments
Post a Comment