A. Garis Lintang (Latitude)
Garis lintang merupakan garis maya atau garis khayal yang melingkari bumi, ditarik dari arah barat hingga timur, yang dipergunakan dalam menentukan lokasi yang ada di bumi terhadap garis khatulistiwa.
Garis lintang dipergunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan).
Pembagian garis lintang :
- Garis lintang utara, merupakan garis yang ada di belahan bumi utara, yang besarnya dari 0 derajat hingga 90 derajat LU. Kian ke utara, panjangnya kian kecil, bahkan di 90 derajat LU, hanya berupa titik, yakni titik Kutub Utara.
- Garis lintang selatan, merupakan garis yang ada di belahan bumi selatan, yang besarnya dari 0 derajat hingga 90 derajat LS. Kian ke selatan, panjangnya kian kecil, bahkan di 90 derajat LS, hanya berupa titik, yakni titik Kutub Selatan.
Sementara itu, garis lintang 0 derajat juga disebut dengan garis khatulistiwa atau garis ekuator yang membagi bumi menjadi sebanyak 2 bagian yang sama besarnya, antara belahan bumi bagian utara dan belahan bumi bagian selatan.
Atau, lebih mudahnya lagi begini. Lintang yang ada di sebelah utara khatulistiwa dinamakan dengan Lintang Utara (LU), sedangkan lintang yang berada di sebelah selatan khatulistiwa dinamakan dengan Lintang Selatan (LS).
Beberapa istilah yang digunakan dalam menggambarkan garis lintang yang ada di muka bumi, yakni :
- Garis lintang 0 derajat, disebut dengan garis ekuator (garis khatulistiwa)
- Garis lintang 23 1/2 derajat, disebut dengan garis balik
- Garis lintang 66 1/2 derajat, disebut dengan garis lingkaran kutub
- Garis lintang 90 derajat, disebut dengan titik kutub
Fungsi Garis Lintang
Di samping mempunyai fungsi untuk menenukan suatu titik lokasi, bersamaan dengan garis bujur, ternyata ada fungsi lain dari garis lintang yang bisa dipergunakan sebagai penanda dalam pembagian zona iklim yang ada di muka bumi.
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, jika daerah tropis memperoleh paparan sinar matahari sepanjang waktu, saat siang hari, mempunyai rentang garis lintang antara 23 1/2 derajat LU hingga 23 1/2 derajat LS.
Maka dari itu, untuk daerah tropis hanya mempunyai sebanyak 2 musim saja, yaitu :
- Musim panas
- Musim hujan
Sementara itu, untuk daerah yang terletak diantara 23 1/2 derajat LU dan 66 1/2 derajat LU dan antara 23 1/2 derajat LS dan 66 1/2 derajat LS, disebut dengan daerah subtropis, dan daerah ini mempunyai sebanyak 4 musim :
- Musim panas
- Musim dingin
- Musim gugur
- Musim semi
Berapa Jarak Masing-masing Garis Lintang?
Garis lintang sebagian besar untuk setiap derajatnya tetaplah konstan. Akan tetapi, memang benar jika bumi sedikit berbentuk elips di mana perbedaannya sangat kecil di setiap derajat.
- Setiap derajat garis lintang, berjarak sekitar 69 mil (111 kilometer)
- Di khatulistiwa, berjarak 68,703 mil (110,567 kilometer)
- Di tropic of cancer (garis balik utara) dan tropic of capricorn (garis balik selatan), berjarak 68,94 mil (110,948 kilometer)
- Untuk masing-masing kutub, jaraknya adalah 69,407 mil (111,699 kilometer).
B. Garis Bujur (Longitude)
Garis bujur merupakan garis imajiner yang berupa garis lurus, yang menghubungkan bumi dari kutub utara hingga kutub selatan. Karena garis bujur mengikuti bentuk bumi yang bulat, maka garis bujur tersebut mempunyai besaran sebesar 360 derajat.
Kegunaan dari adanya garis bujur ini sendiri digunakan untuk menentukan waktu dan tanggal di seluruh belahan bumi.
Fungsi Garis Lintang
Dalam keberadaannya, garis lintang memiliki 2 fungsi utama, yaitu:
Bersama dengan garis bujur, garis lintang berguna untuk menentukan suatu lokasi. Dalam penentuannya, garis lintang dilambangkan sebagai sumbu x sedangkan garis bujur dilambangkan sebagai sumbu y di dalam sistem koordinat. Contoh penentuan lokasi menggunakan kombinasi antara garis lintang dan daris bujur ialah lokasi Sabang di pulau We berada pada koordinat 6oLU 95o BT serta lokasi kota Merauke di Papua memiliki koordinat 11oLS dan 141oBT. Titik koordinat tersebut sangat penting dalam penentuan sistem navigasi di dunia penerbangan maupun pelayaran.
Garis lintang digunakan sebagai acuan untuk menentukan perbedaan zona iklim di bumi. Dengan menggunakan bantuan garis lintang, dapat diketahui iklim yang berada di belahan negara tertentu beriklim tropis atau sub-tropis.
Pembagian Iklim Berdasarkan Garis Lintang
Salah satu fungsi garis lintang adalah untuk menentukan pembagian iklim di bumi. Pembagian iklim di bumi yang memanfaatkan garis lintang adalah klasifikasi iklim matahari.
Pembagian iklim matahari dilakukan dengan dasar pada banyak atau sedikitnya sinar matahari atau bisa juga berdasarkan letak dan kedudukan matahari terhadap permukaan bumi. Dalam kurun waktu setahun, matahari dapat mengalami 4 macam kedudukan, yakni:
Pada tanggal 21 Maret, matahari akan beredar pada garis khatulistiwa. Pada masa ini matahari akan berada pada garis lintang 0º.
Pada tanggal 21 Juni, matahari akan beredar pada garis balik utara. Pada masa ini matahari akan berada pada posisi 23,5º LU.
Pada tanggal 23 September, matahari akan beredar pada garis khatulistiwa. Sama halnya seperti pada tanggal 21 Maret, matahari akan berada pada garis lintang 0º.
Pada tanggal 22 Desember, matahari akan beredar pada garis balik selatan. Pada masa ini, matahari akan berada pada posisi 23,5º LS.
Berdasarkan pada garis lintang, pembagian iklim matahari dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Iklim Tropis
Daerah beriklim tropis memiliki posisi lintang pada 0° – 23½° LU dan 0° – 23½° LS. Daerah yang beriklim tropis memiliki ciri-ciri:
Suhu udara relatif tinggi karena matahari selalu pada posisi vertikal dengan wilayah tersebut. Suhu udara berkisar antara 20 sampai 23 derajat celcius, bahkan di beberapa tempat dapat mencapai 30 derajat celcius.
Amplitudo suhu rata-rata tahunannya relatif kecil, di khatulistiwa berkisar antara 1° – 5° C. Untuk amplitudo hariannya relatif besar.
Tekanan udara rendah dan mengalami perubahan secara teratur dan perlahan.
Memiliki curah hujan yang relatif banyak bila dibandingkan dengan negara lain.
Indonesia, Malaysia, Thailand, dan negara-negara yang berada pada kisaran garis lintang seperti yang telah disebutkan di atas adalah contoh-contoh negara yang memiliki pembagian musim iklim tropis.
b. Iklim Subtropis
Daerah iklim subtropis memiliki letak garis lintang pada 23½° – 40° LU dan 23½° – 40° LS. Ciri-ciri daerah beriklim subtropis adalah:
Merupakan daerah peralihan dari wilayah tropis dan wilayah beriklim sedang.
Daerah ini memiliki 4 macam musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Di daerah ini, musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.
Sepanjang tahun, suhu udara tidak ekstrim, artinya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Pada daerah iklim subtropis yang mengalami hujan pada musim dingin dan pada musim panas memiliki udara yang kering maka daerah tersebut memiliki iklim Mediterania.
Jika hujan terjadi pada musim panas dan pada musim dingin udara relatif kering maka daerah tersebut disebut memiliki iklim Tiongkok.
c. Iklim Sedang
Daerah beriklim sedang memiliki lokasi dengan garis lintang 40° – 66½° LU dan 40° – 66½° LS. Wilayah dengan iklim sedang memiliki ciri-ciri:
Memiliki banyak gerakan udara siklonal. Tekanan udara sering mengalami perubahan, arah angin bertiup tidak menentu, dan juga sering terjadi badai.
Amplitudo suhu hariannya lebih besar bila dibandingkan dengan amplitudo suhu tahunan (berkebalikan dengan amplitudo daerah iklim tropis).
d. Iklim Dingin
Daerah yang termasuk ke dalam lingkup iklim dingin adalah wilayah kutub, karena itu wilayah ini juga sering disebut dengan iklim kutub. Iklim dingin terbagi menjadi dua iklim yakni iklim tundra dan iklim es.
Wilayah yang beriklim tundra memiliki ciri-ciri:
Musim dingin berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama.
Musim panas ditandai dengan udara yang sejuk berlangsung dalam kurun waktu yang singkat.
Udara di wilayah ini kering.
Sepanjang tahun tanah akan mengalami pembekuan.
Sepanjang musim dingin, tanah akan tertutupi dengan es dan salju.
Pada musim panas akan terbentuk rawa yang luas karena es dan salju mengalami pencairan di permukaan tanah.
Di wilayah ini banyak ditemukan vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak.
Wilayah yang termasuk ke dalam iklim tundra meliputi wilayah Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Untuk wilayah yang beriklim es memiliki ciri-ciri:
Suhu udara terus berada pada kisaran yang rendah sehingga tercipta salju abadi.
Kutub utara, Greenland, dan kutub selatan adalah wilayah yang memiliki iklim es.
Garis Lintang yang Dimiliki Indonesia dan Akibatnya
Indonesia terletak pada garis lintang antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11,08 derajat Lintang Selatan. Kondisi tersebut membuat Indoesia berada pada iklim di Indonesia yaitu iklim tropis. Akibatnya, suhu udara di Indonesia relatif tinggi karena dilewati oleh garis khatulistiwa. Selain itu, iklim tropis juga membuat Indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim penghujan dan juga musim kemarau. Pada saat musim penghujan, curah hujan yang dihasilkan relatif tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang tidak beriklim tropis.
Demikianlah beberapa hal terkait garis lintang sebuah wilayah. Garis lintang yang kita kenal selama ini ternyata tidak hanya bermanfaat untuk menentukan sebuah lokasi tertentu, tetapi juga digunakan untuk menentukan iklim suatu wilayah.
Comments
Post a Comment