Skip to main content

Pengertian Olahraga Rugby

Pengertian Rugby
Sejarah Rugby
Lapangan dan Peralatan
Cara Bermain
Angka

Lingkar (ujung ke ujung) 740 - 770 milimeter
Lingkar (lebarnya) 580 - 620 milimeter


Rugby adalah salah satu cabang olahraga yang populer di Amerika dan kanada, karena merupakan perkembangan dari permainan bola kaki mereka. Olahraga ini dimainkan oleh 13 atau 15 orang, dengan menggunakan bola lonjong yang bisa dibawa ke depan dengan segala cara yang dikehendaki.

Demikian pula kepada pihak lawan, dapat memegang atau menangkan dan bahkan mentackle pihak yang sedang membawa bola rugby itu. Siapa yang berhasil menggelakkan bola lonjong di daerah gawang lawannya, maka ia keluar sebagai pemenang.

Rugby
Pada tahun 1823, William Webb Ellis, seorang mahasiswa di Inggris, menangkap bola dengan tangan ketika bermain soccer. Setelah menangkap lalu melarikan bola itu. Mahasiswa lain mendengar kesalahan ini, tetapi mereka tidak melakukan protes.



Pada tahapan berikutnya justru timbul pemikiran untuk mengembangkan suatu pola permainan baru, yang membolehkan menangkap dan membawah bola dengan tangan. Inilah yang kemudian populer dengan sebutan The Rugby Game.

Tahun 1871 permainan ini sudah berkembang di London. Lebih dari 20 regu kemudian membentuk persatuan rugby dan membuat peraturan sendiri.
Lapangan luas yang ditumbuhi rumput, atau permukaannya bertanah liat atau pasir. Panjang sekitar 100 meter dari garis gawang satu ke garis gawang lainnya. Di belakang gawang masih ada garis sepanjang 10,98 meter atau 22,87 meter. Lebar lapangan 68,62 meter.
Bola rugby terbuat dari kulit, berbentuk oval (lonjong). Beratnya sekitar 13,5 sampai 15,5 ons.

Sedangkan pakaian biasanya disesuaikan dengan permainan rugby. Antara lain jersey, celana pendek, kaos kaki, pembalut kepala atau pelindung lainnya. Sepatu kulit dengan paku kecil untuk anti licin. Pelindung yang keras tidak diperkenankan, agar tidak melukai pihak lawan.
Satu regu terdiri antara 13 sampai 15 orang. Terdiri dari pemain depan dan pemain belakang. Tugas utama adalah mengontrol dan menggiring bola ke depan.

Biasanya pertandingan akan berlangsung selama 2 kali 40 menit. Diawali dengan sebuah tendangan awal dari tengah lapangan. Demikian juga jika terjadi gol, atau permulaan babak kedua.



Para pemain berusaha mengirim bola sampai menyentuh garis gawang atau diatas garis bola mati. Pertandingan dimulai kembali oleh regu lawan dengan melakukan tendangan sesudah gol, atau sebuah tendangan pendek sesudah percobaannya gagal.

Perebutan bola biasanya terjadi oleh pemain depan, dan harus dilakukan dalam jarak 9,15 meter dari garis sentuh atau setenganya dari garis gawang. Bola dimainkan lurus dari ‘terowongan’ oleh gelandang perebut bola yang bukan penyerang.

Pemain deretan depan tidak boleh mengangkat kakinya, sampai bola diletakkan dan tidak boleh memukulnya. Kalau bola sudah masuk ke garis sentuh, permainan diulang kembali.

Mereka yang mendapat tugas harus cepat-cepat ke depan, lalu menjatuhkan bola dan meletakkannya di tanah. Setelah itu boleh ditendang dengan segala cara. Seorang lawan harus memperhatikan gerak geriknya.

Para pemain harus tetap di belakang bola, ketika teman sendiri sedang mengontrol atau menguasai bola. Jika mereka mendahului bola, dianggap offise dan tidak dibenarkan bermain sebelum kembali ke posisinya.

Suatu kerumunan adalah perebutan bola yang diperintahkan wasit, mungkin karena suatu pelanggaran. Pemain depan dari kedua regu saling berhadapan dalam posisi bertemu bahu. Sementara masing-masing rekan berpautan untuk bertahan di belakang mereka. Tujuan berkerumun adalah untuk menguasai bola , baik dengan cara mendorong regu musuh atau memberikan lemparan dengan kaki melalui kerumunan itu kepada seorang pemain tengah belakang. Tidak seorangpun bisa menyentuh bola dengan tangan sebelum bola keluar dari kerumunan itu.
TRY, yaitu 4 (empat) angka yang diperoleh seorang pemain karena berhasil membawa bola masuk gol lawan dan menyentuhkannya ke tanah. Jika pemain tidak memukulkan bola ke tanah, TRY tidak dihitung. Tetapi kalau masih sempat melakukan tendangan balik sesudah menyentuh bola ke tanah, akan mendapat dua (2) tambahan angka lagi, sehingga menjadi 6 (enam).

Tendangan goal, yaitu tendangan 3 (tiga) yang diperoleh dari tendangan penalty yang diberikan setelah terjadinya pelanggaran. Tetapi penghitungan angka, biasanya tergantung kepada peraturan yang sedang berlaku. Ada yang menetapkan 3 (tiga) point untuk keberhasilan menyentuh bola ke tanah di gawang lawan, dan 2 (dua) untuk tendangan.

Di samping itu agak sedikit berbeda antara Liga Rugby dan Persatuan Rugby (union), baik dalam jumlah peserta maupun dalam penentuan angka pemenang. Tetapi cara bermain pada umumnya tetap sama.


Beberapa kesalahan yang harus dihindari adalah: sengaja menjegal atau merintangi pihak lawan, menyerang kepala lawan, berlutut di daerah musuh, mentackle lawan dengan lemparan yang berbahaya, dengan sengaja melanggar peraturan, mengeluarkan kata-kata kotor, bertengkar dengan wasit dan sebagainya.

Ukuran Lapangan Rugby

         Deskripsi ukuran lapangan Rugby :
Panjang Lapangan 94 - 100 meter
Lebar Lapangan 68 - 70 meter
Panjang garis Dead ball / garis try 10 - 22 meter
Untuk ukuran lapangan serta garis yang lebih rinci silahlkan cek gambar diatas 👆👆👆


Ukuran Bola Rugby

Panjang garis 280 - 300 milimeter
Berat Bola 410 - 460 gram
Untuk ukuran bola Rugby yang lebih detail silahkan cek gambar dibawah ini : 👇👇👇

Ukuran Gawang Rugby
Deskripsi ukuran gawang Rugby :
Lebar gawang 5,6 meter
Tinggi mistar gawang 3 meter
Tinggi tiang gawang diatas mistar, minimal 3,4 meter
Untuk ukuran gawang lebih detail silahkan amati gambar diatas 👆👆👆

Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...