Skip to main content

PENGERTIAN TURUNAN

PENGERTIAN TURUNAN
Konsep dari turunan ini sering kali kita gunakan di dalam mencari garis singgung suatu kurva atau fungsi dan kecepatan.
Tak hanya itu saja, konsep dari turunan ini juga banyak diterapkan dalam berbagai bidang seperti:
  • laju pertumbuhan organisme (biologi)
  • keuntungan marjinal (ekonomi)
  • kepadatan kawat (fisika)  laju pemissahaln (kimia).
Untuk lebih jelasnya mengenai turunan matematika, simak pembahasannya berikut ini.
1. Pengertian 

1. Pengertian Turunan Matematika

Turunan atau disebut juga seabagai Deriviatif merupakan suatu pengukuran kepada bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai input.
Secara umum, turunan akan menyatakan bagaimanakah sebuah besaran berubah akibat adanya perubahan besaran yang lainnya.
Sebagai contoj: turunan dari posisi suatu benda yang kemudian bergerak terhadap waktu merupakan kecepatan sesaat oleh objek tersebut.
Proses dalam menemukan suatu turunan disebut sebagai diferensiasi. Serta kebalikan dari suatu turunan disebut seabgai Anti Turunan. 
Teorema atau pernyataan fundamental kalkulus menyebutkan bahwa antiturunan merupakan sama dengan integrasi.
Turunan dan juga integral merupakan 2 buah fungsi penting yang ada di dalam kalkulus.
  • (in x)’
  • (sin x)’ = cos x
  • (cos x)’ = -sin x
  • (tan x) = sec2 x
  • y’ merupakan simbol untuk turunan pertama.
  • y” merupakan simbol untuk turunan kedua.
  • y”’ merupakan simbol untuk turunan ketiga.
Simbol lainnya selain simbol y’ dan y” yaitu simbol turunan

2. Pengertian Turunan Fungsi Matematika

Seperti yang telah kita sebutkan di atas, Turunan Fungsi atau yang disebut jua sebagai diferensial merupakan suatu fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya.
Contohnya fungsi f menjadi f’ yang mempunyai nilai yang tidak beraturan.
Konsep turunan sebagai bagian utama dari materi kalkulus dipikirkan pada waktu yang bersamaan oleh seorang Ilmuan Ahli matematika sekaligus Fisika berkebangsaan inggris yang bernama Sir Isaac Newto (1642 – 1727). Serta oleh seorang ahli matematika berbangsa Jerman yang bernama Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 – 1716).
Turunan atau diferensial dipakai sebagai sebuah alat untuk menyelesaikan berbagai permasalah yang dijumpai di dalam bidang geometri dan mekanika.
Konsep turunan fungsi secara universal atau menyeluruh banyak sekali dimanfaatkan di dalam berbagai bidang keilmuan.
Sebut saja dalam bidang ekonomi: yang dipakai guna menghitung berupa, biaya total atau total penerimaan.
Pada bidang biologi: dipakai untuk menghitung laju pertumbuhan organisme.
Pada bidang fisika: di pakai untuk menghitung kepadatan kawat.
Pada bidangkimia: dipakai untuk menghitung laju pemisahan.
Serta pada bidang geografi dan juga sosiologi: yang dipakai untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk serta masih banyak lagi.

2. Aturan menentukan turunan fungsi matematika

Turunan bisa kita tentukan tanpa adanya proses limit.
Untuk kebutuhan ini dirancang teorema atau pernyataan mengenai turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi komposisi, dan juga turunan fungsi invers.
Informasi selengkapnya simak pembahasan berikut ini:

1. Turunan dasar matematika

Beberapa aturan dalam turunan fungsi antara lain:
  1. f(x), menjadi f'(x) = 0
  2. Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
  3. Aturan pangkat berlaku jika f(x) = xn, maka f’(x) = n X n – 1
  4. Aturan kelipatan konstanta berlaku jika (kf) (x) = k. f’(x)
  5. Aturan rantai berlaku jika ( f o g ) (x) = f’ (g (x)). g’(x))

2. Turunan jumlah, selisih, hasil kali, serta hasil bagi dua fungsi

Contohnya fungsi f dan g terdiferensialkan pada selang I, maka fungsi f + g, f – g, fg, f/g, ( g (x) ≠ 0 pada I ) terdiferensialkan pada I dengan aturan sebagai berikut:
  1. ( f + g )’ (x) = f’ (x) + g’ (x)
  2. ( f – g )’ (x) = f’ (x) – g’ (x)
  3. (fg)’ (x) = f’(x) g(x) + g’(x) f(x)
  4. ((f)/g )’ (x) = (g(x) f’ (x)- f(x) g’ (x))/((g(x)2)

3. Turunan fungsi invers

(f-1)(y) = 1/(f’ (x)), atau dy/dx 1/(dx/dy)

3. Rumus Dasar Turunan dari Turunan Fungsi

Beberapa aturan yang ada di dalam turunan fungsi antara lain:
  1. f(x), menjadi f'(x) = 0
  2. Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
  3. Aturan pangkat berlaku jika f(x) = xn, maka f’(x) = n X n – 1
  4. Aturan kelipatan konstanta berlaku jika (kf) (x) = k. f’(x)
  5. Aturan rantai berlaku jika ( f o g ) (x) = f’ (g (x)). g’(x))
Rumus dasar dari turunan fungsi sangat penting untuk kalian ingat.
Sebab rumus ini akan kalian pakai untuk menyelesaikan persoalan dari turunan fungsi aljabar.

4. Rumus Turunan Fungsi Al Jabar

Berikut ini adalah rumus-rumus turunan fungsi aljabar, diantaranya yaitu:
1. Rumus Turunan Fungsi Pangkat
Turunan Fungsi berbentuk pangkat, turunannya bisa memakai rumus: Rumus Turunan Fungsi Pangkatsebagai berikut:
rumus turunan fungsi aljabar pangkat
Sehingga, rumus turunan fungsi pangkatnya adalah:
turunan fungsi pangkat

2. Rumus turunan hasil kali fungsi Rumus turunan hasil kali fungsi

Rumusan Fungsi f(x) turunan yang terbentuk dari perkalian fungsi u(x) dan v(x), adalah sebagai berikut:
turunan fungsi aljabar hasil kali
Sehingga, rumus turunan fungsinya yaitu:
f'(x) = u’v +uv’

3. Rumus turunan fungsi pembagian Rumus turunan fungsi pembagian

pembagian
Sehingga, rumus turunan fungsinya yaitu:
rumus turunan fungsinya

4. Rumus turunan pangkat dari fungsi Rumus turunan pangkat dari fungsi

Perlu diingat, jika f(x) = xn , maka dari itu:
turunan pangkat dari fungsi
Sehingga, rumus turunan fungsinya yaitu:
f'(x) = nu(n – 1) . u’

5. Turunan Fungsi Aljabar

Definisi Turunan
Turunan fungsi f(x) terhadap x didefinisikan oleh:
Rumus Turunan Fungsi Pangkat
dengan syarat limitnya ada.
Notasi Turunan
Turunan pertama fungsi y = f(x) pada x bisa kita notasikan seperti berikut ini:
  • y’ = f’x ⇒ lagrange
  • notasi turunan⇒ leibniz
  • Dxy = Dx[f(x)]⇒ euler
Dari definisi di atas bisa kita turunkan beberapa rumus turunan seperti di bawah ini:
  1. f(x) = k  ⇒  f ‘(x) = 0
  2. f(x) = k x  ⇒  f ‘(x) = k
  3. f(x) = xn ⇒ f ‘(x) = nxn-1
  4. f(x) = k u(x)  ⇒ f ‘(x) = k u'(x)
  5. f(x) = u(x) ± v(x)  ⇒ f ‘(x) = u'(x) ± v'(x)
dengan k = konstan
Perhatikan beberapa contoh berikut ini:
  1. f(x) = 5  ⇒  f ‘(x) = 0
  2. f(x) = 2x  ⇒  f ‘(x) = 2
  3. f(x) = x2 ⇒  f ‘(x) = 2x2-1 = 2x
  4. y = 2x4  ⇒  y’ = 2. 4x4-1 = 8x3
  5. y = 2x4 + x2 − 2x  ⇒  y’ = 8x3 + 2x − 2
Untuk mencari turunan dari fungsi yang memuat bentuk akar atau pecahan, langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu merubah terlebih dahulu fungsi tersebut ke dalam bentuk pangkat (eksponen).
Berikut terdapat beberapa sifat akar dan pangkat yang sering dipakai, atara lain:
  • xm . xn = xm+n
  • xm/xn = xm-n
  • 1/xn = x-n
  • √x = x1/2
  • n√xm = xm/n
Contoh:
Soal 1.
Tentukan turunan dari f(x) = x√x
Jawab:
f(x) = x√x = x. x1/2 = x3/2
f(x) = x3/2 →
contoh1
Soal 2.
Tentukan turunan dari 2 
Jawab:
jawab 2

4. Turunan Perkalian dan Pembagian Dua Fungsi

Misalkan y = uv, maka turunan dari y bisa dinyatakan sebagai:
y’ = u’v + uv’
Misalkan y = u/v, maka turunan dari y dapat dinyatakan sebagai:
turunan
Contoh Soal.
Soal 1.
Turunan dari f(x) = (2x + 3)(x2 + 2) yaitu:
Jawab:
Misalkan:
u = 2x + 3 ⇒ u’ = 2
v = x2 + 2 ⇒ v’ = 2x
f ‘(x) = u’ v + u v’
f ‘(x) = 2(x2 + 2) + (2x + 3) 2x
f ‘(x) = 2x2 + 4 + 4x2 + 6x
f ‘(x) = 6x2 + 6x + 4

5. Aturan Rantai

Apabila y = f(u), dengan u merupakan fungsi yang bisa diturunkan pada x, maka turunan y terhadap x bisa dinyatakan dalam bentuk:
turunan fungsi aljabar pdf
Dari konsep aturan rantai di atas, maka  untuk y = un, akan didapatkan:
materi turunan fungsi aljabar kelas 11
Secara umum bisa dinyatakan seperti berikut ini:
Apabila f(x) = [u(x)]n dengan u(x) merupakan fungsi yang bisa diturunkan pada x, maka:
f'(x) = n[u(x)]n-1 . u'(x)
Contoh Soal.
Soal 1.
Tentukan turunan dari f(x) = (2x + 1)4
Jawab:
Misalnya:
u(x) = 2x + 1  ⇒  u'(x) = 2
n = 4
f ‘(x) = n[u(x)]n-1 . u'(x)
f ‘(x) = 4(2x + 1)4-1 . 2
f ‘(x) = 8(2x + 1)
Soal 2.
Tentukan turunan dari y = (x− 3x)7
Jawab :
y’ = 7(x− 3x)7-1 . (2x − 3)
y’ = (14x − 21) . (x− 3x)6

6. Turunan Trigonometri

Berdasarkan definisi dari turunan, maka bisa kita dapatkan beberapa rumus turunan trigonometri yaitu sebagai berikut: (dengan u dan v masing-masing fungsi dari x), antara lain: y’ =
  1. y = sin x→ y’ = cos x
  2. y = cos x → y’ = -sin x
  3. y = tan x → y’ = secx
  4. y = cot x → y’ =  -cscx
  5. y = sec x → y’
  6. y = csc x → y’ = csc × cot x
  7. y = sinn  xy’ = n sinn-1 × cos x
  8. y = cosn  x → y’ = -n cosn-1 × sin x
  9. y = sin u → y’ = u’ cos u
  10. y = cos u → y’ = u’ sin u
  11. y = tan u → y’ = ui secu
  12. y = cot u → y’ = -u’ cscu
  13. y = sec u → y’ = u’ sec u tan u
  14. y = csc u → y’ = u’ csc u cot u
  15. y = sinn  u → y’ = n.u’ sinn-1 cos u
  16. y = cosn u → y’ = -n.u’  cosn-1 . sin u
Turunan fungsi trigonometri
  1. d/dx ( sin x ) = cos x
  2. d/dx ( cos x ) = – sin x
  3. d/dx ( tan x ) = sec2 x
  4. d/dx ( cot x ) = – csc2 x
  5. d/dx ( sec x ) = sec x tan x
  6. d/dx ( csc x ) = -csc x cot x

7. Aplikasi Turunan

1. Menentukan Gradien Garis Singgung Suatu Kurva

Gradien garis singgung (m) di dalam sebuah kurva y = f(x) dirumuskan seperti berikut ini:
m = y’ = f'(x)
Persamaan garis singgung dalam sebuah kurva y = f(x) di titik singgung (x1.y1dapat dirumuskan menjadi seperti berikut ini:
y – y = m(x – x1) → m = f'(x1)

2. Menentukan Interval Fungsi Naik dan Fungsi Turun

  • Syarat interval fungsi naik → f’ (x) > 0.
  • Syarat interval fungsi turun → f’ (x) < 0.

3. Menentukan nilai stasioner suatu fungsi dan jenisnya

Apabila fungsi y = f(x) kontinu serta diferensiabel di x = a dan juga f'(x) = 0, maka fungsi mempunyai nilai statisioner di x = a.
Jenis nilai stasioner dari fungsi y = f(x) bisa berwujud nilai balik minimum, nilai balik maksimum, ataupun nilai belok.
Jenis nilai stasioner ini dapat kita cari dengan memakai menggunakan turunan kedua dari fungsi tersebut.
  • Nilai maksimum → f’ (x) = 0 dan → f” (x) < 0.
Apabila f'(x) = 0 serta f’ (x) < 0, maka f'(x1) merupakan nilai balik maksimum dari fungsi y = f(x) serta titik (x1 f(x)) merupakan titik balik maksimum dari kurva y = f(x).
  • Nilai minimum → f’ (x) = 0 dan → f” (x) > 0.
Apabila f'(x) = 0 dan → f’ (x) > 0, maka f(x1merupakan nilai balik minimum dari fungsi  y = f (x) serta titik (x1 f(x)) merupakan titik balik minimum dari kurva y = f(x).
  • Nilai belok → f’ (x) = 0 dan → f” (x) = 0.
Apabila f'(x) = 0 serta f” (x) = 0, maka f'(x1) merupakan nilai belok dari fungsi y = f(x)serta titik (x1 f(x)) merupakan titik belok dari kurva y = f(x).

4. Menyelesaikan soal limit berbentuk tak tentu 0/0 atau ∞/∞

Apabila limitadalah limit berbentuk tak tentu 0/0 atau ∞/∞ maka penyelesaiannya bisa dengan memakai turunan, yakni f(x) serta g(x) masing-masing diturunkan.
limit fg
Apabila dengan turunan pertama telah dihasilkan bentuk tertentu, maka bentuk tertentu itu merupakan cara penyelesaiannya.
Namun apabila dengan menggunakan turunan pertama masih dihasilkan bentuk tak tentu, maka masing-masing f(x) dan juga f(x) diturunkan lagi hingga didapatkan hasil berbentuk tertentu.
Cara dari penyelesaian seperti ini disebut sebagai Dalil L’hopital.

5. Menentukan rumus kecepatan dan percepatan

Apabila rumus atau persamaan posisi gerak pada sebuah benda sebagai fungsi waktu diketahui yakni s = f(t), maka rumus kecepatan serta kecepatannya bisa dicari, yakni:
  • Rumus kecepatan → v = s’ = f’ (t)
  • Rumus percepatan → a = s’ = f” (t)

8. Contoh Soal dan Pembahasan

Soal 1.
Tentukanlah turunan fungsi dari f(x) = 2x(x4 – 5).
Jawab:
Misalkan jika u(x) = 2x dan v(x) = x4 – 5, maka:
u‘ (x) = 2 dan v‘ (x) maka = 4x3
Dengan begitu, akan didapatkan penjabaran serta hasilnya:
f ‘(x) = u ‘(x).v(x) + u(x).v ’(x) = 2(x4 – 5) + 2x(4x3 ) = 2x4 – 10 + 8x4 = 10x4 – 10
Soal 2. Soal Turunan Fungsi Aljabar
Turunan fungsi pertama dari Soal Turunan Fungsi Al Jabaryaitu …
Jawab:
Soal ini merupakan soal fungsi yang berbentuk y = aun yang dapat dibahas dan diselesaikan dengan menggunakan rumus y’ = n . a . un-1. Maka:
pembahasan
Sehingga turunannya adalah:
kumpulan soal turunan fungsi aljabar
Soal 3. Turunan Fungsi Trigonometri
Tentukan turunan pertama dari: Turunan Fungsi Trigonometri
Jawab:
Untuk menyelesaikan perosalan di atas, kita bisa memanfaatkan rumus campuran yakni:
rumus campuran
serta juga bisa menggunakan rumus y’ = n. u’ sinn-1 u . cos u
Sehingga:
contoh soal turunan fungsi aljabar kelas 12
Soal 4.
Turunan dari f(x) = (x – 1)2(2x + 3) adalah…
Jawab:
Misalkan:
u = (x − 1)2  ⇒ u’ = 2x − 2
v = 2x + 3    ⇒ v’ = 2
f ‘(x) = u’v + uv’
f ‘(x) = (2x − 2)(2x + 3) + (x − 1)2. 2
f ‘(x) = 4x2 + 2x − 6 + 2(x2 − 2x + 1)
f ‘(x) = 4x2 + 2x − 6 + 2x2 − 4x + 2
f ‘(x) = 6x2 − 2x − 4
f ‘(x) = (x − 1)(6x + 4)  atau
f ‘(x) = (2x − 2)(3x + 2)
Soal 5.
Apabila f(x) = x² – (1/x) + 1, maka f'(x) = . . . .
A. x – x²
B. x + x²
C. 2x – x-2 + 1
D. 2x – x2 – 1
E. 2x + x-2
Jawab:
f(x)  = x2 – (1/x) + 1
        = x2 – x-1 + 1
f'(x) = 2x -(-1)x-1-1
        = 2x + x-2
Jawabannya: E
Soal 6. Aplikasi Turunan
Hitunglah nilau maksimum dari f(x) = x – 6x + 9x dalam interval -1 ≤ x ≤ 3.
Jawab:
Ingat kembali syarat nilai fungsi f(x) maksimum yaitu f’ (x) = 0 dan → f” (x) < 0, sehingga;
fmax jika f’ (x) = 0
3x2 – 12x + 9 = 0
x2 – 4x + 3 = 0
(x – 1)(x – 3) = 0
dan x = 1 dan x = 3
fmax  = f(1) = 13 – 6 . 12 + 9 . 1
fmax  = 4
Sehingga, nilai maksimum dari soal di atas adalah 4 (empat).

Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...