Skip to main content

ZONA WAKTU

ZONA WAKTU

Indonesia terdiri dari beragam kepulauan karena memang luas wilayah negara ini cukup besar di Asia Tenggara. Adapun luas wilayahnya yaitu sekitar 1,9 juta km per segi. Letak geografis negara ini yaitu 95 derajat dari Bujur Timur sampai 141 derajat Bujur Timur. Bentangan wilayah yang luas ini menyebabkan adanya pembagian waktu di Indonesia yang berbeda.

Pembagian wilayah waktu di indonesia
Pembagian wilayah waktu di indonesia (wikimedia)
Zona waktu di Indonesia ini dibagi menjadi tiga bagian seperti WIB (Waktu Indonesia bagian Barat), WIT (Waktu Indonesia bagian Timur) dan WITA (Waktu Indonesia bagian Tengah). Hal ini juga telah disepakati dalam keputusan Presiden Nomor 41 tahun 1987. Adapun penjelasan dari masing-masing zona waktu tersebut bisa Anda simak dibawah ini.

Tiga Pembagian Waktu di Indonesia (Waktu Indonesia Tengah, Timur, Barat) :
Daftar Isi
1. WIB (Waktu Indonesia bagian Barat).
Waktu Indonesia bagian Barat ini merupakan salah satu pembagian waktu di Indonesia yang ada pada garis 105 derajat Bujur Timur. Beberapa pulau di Indonesia yang berada di zona waktu ini adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan bagian Tengah dan Barat, serta Madura. Adapun provinsi yang ada dari masing-masing pulau tersebut adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Perbedaan pembagian waktu di Indonesia ini dengan yang lain yaitu selama satu jam. Jadi, pada setiap provinsi yang telah disebutkan diatas mempunyai perbedaan waktu satu jam dengan provinsi yang ada di zona waktu bagian Tengah. Namun, pada bila dibandingkan dengan provinsi yang terletak pada zona waktu di bagian Timur, selisih waktu yang ada adalah dua jam. Perlu Anda tahu bahwa zona waktu di Indonesia juga sama dengan pembagian waktu pada International. Dan waktu Indonesia Barat ini ibarat Greenwich yang memiliki selisih lebih 7 jam dari zona waktu ini.

2. WITA (Waktu Indonesia bagian Tengah).

Waktu Indonesia bagian Tengah yang disingkat menjadi WITA berada pada garis 120 derajat Bujur Timur. Pembagian waktu di Indonesia ini mencakup beberapa pulau yang ada di Indonesia seperti Bali, Kalimantan bagian Utara, Timur dan Selatan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari pulau-pulau tersebut juga ada beberapa provinsi di dalamnya yaitu Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.


Pembagian waktu di Indonesia yang ada di wilayah ini sangat berbeda dengan pulau yang lainnya. Apabila pada daerah provinsi disini menunjukkan pukul 10 pagi maka, pada provinsi di zona bagian Barat akan menunjukkan pukul 9 pagi. Namun, pada zona waktu di bagian Timur akan menunjukkan pukul 11 pagi. Dari penjelasan ini, kesimpulan yang ada yaitu waktu bagian Barat berbeda kurang satu jam dari waktu bagian Tengah dan waktu bagian Timur berbeda lebih satu jam dari waktu bagian Tengah.

3. WIT (Waktu Indonesia bagian Timur).
Waktu Indonesia bagian Timur atau WIT termasuk salah satu pembagian waktu di Indonesia yang berada pada bentangan garis sepanjang 135 derajat Bujur Timur. Pada zona waktu ini mencakup dua pulau yaitu Maluku dan Papua. Dari kepulauan tersebut juga memiliki beberapa provinsi seperti Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua. Perbedaan waktu di Timur dengan di bagian Barat memiliki selisih selama dua jam sedangkan dengan bagian Tengah hanya mempunyai selisih satu jam.


DI DUNIA
Sejarah pembagian waktu di dunia dimulai sebelum akhir abad ke-19 ketika pencatatan waktu pada saat itu sudah menjadi fenomena lokal. Kota-kota di dunia mengatur sistem jam yang didasarkan pada gerakan matahari sehari-hari. Sistem pencatatan waktu dilakukan dengan menugaskan para pembuat jam untuk mengkalibrasikan jam kota mengikuti gerakan matahari. Jam kota tersebut merupakan waktu resmi yang mewakili pada saat itu.

Sistem pembagian waktu kemudian berkembang pada pertengahan abad ke-19. Hingga akhirnya pada tahun 1878 di Kanada, seorang bernama Sir Sanford Fleming mencanangkan sistem zona waktu sebagai patokan pembagian waktu di seluruh dunia. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan sistem pembagian waktu di dunia. Pada saat itu, Sir Sanford Fleming mengusulkan agar pembagian waktu di dunia dibagi menjadi 24 zona waktu. Hal ini didasarkan pada bumi berputar pada porosnya selama 24 jam dan terdapat 360 derajat bujur di bumi,  maka setiap 15 derajat bujur merupakan 1 jam rotasi bumi.

Sistem pembagian waktu di dunia secara resmi ditetapkan pada tahun 1884 ketika diadakan Konferensi Waktu Dunia Internasional di Washington DC. Konferensi tersebut dihadiri oleh 27 negara partisipan. Hasil dari konferensi tersebut adalah ditentukan sistem yang mengadopsi metode standarisasi waktu yang diusulkan oleh Sir Sanford Fleming dan menentukan lokasi titik pangkal 0 derajat bujur atau yang dikenal Prime Meridian. Pada saat itu, negara-negara anggota konferensi menyepakati nol derajat bujur berada pada kota Greenwich, Inggris dan membagi zona waktu menjadi 24 zona waktu relatif terhadap Prime Meridian. Pembagian waktu di dunia saat itu dibuat relatif terhadap pengukuran astronomi di Royal Observatory di Greenwich. Standar waktu di dunia tersebut dikenal dengan istilah Greenwich Mean Time (GMT).

Pembagian waktu di dunia mengalami perkembangan pada tahun 1972, ketika banyak negara beroperasi pada variasi dari 24 zona waktu awal yang disarankan oleh Sir Sanford Fleming. Pembagian waktu di dunia saat ini diukur relatif berdasarkan standarisasi Universal Time Coordinated (UTC) di Prime Meridian dan menjadi acuan hukum standar waktu di seluruh dunia. Sistem UTC di dunia didasarkan pada enam jam atom primer yang dikoordinasikan oleh Biro Internasional Berat dan Ukuran (BIPM) di Perancis. Hingga saat ini pembagian waktu di dunia dibagi menjadi 41 zona waktu. Berikut adalah daftar zona waktu berdasarkan Coordinated Universal Time (UTC):

UTC-12

Kepulauan Luar Minor Amerika Serikat
Pulau Baker
Pulau Howland
UTC-11

Samoa Amerika
Kepulauan Luar Minor Amerika Serikat
Pulau Jarvis
UTC-10

Kepulauan Cook
Polinesia Perancis
Kepulauan Society termasuk Tahiti,
UTC-9:30

Polinesia Perancis
Kepulauan Marquesas
UTC-9

Polinesia Perancis
Kepulauan Gambier
Amerika Serikat
UTC-8

Kanada
British Columbia
Meksiko
UTC-7

Kanada (MT—Zona Waktu Pegunungan)
Regional District of East Kootenay,
Arizona
Kansas
New Mexico
UTC-6

Belize
Kanada (CT—Zona Waktu Tengah)
Chili
UTC-5

Kanada (ET—Zona Waktu Timur)
Kolombia
Ekuador
Haiti
UTC-4:30

Venezuela
UTC-4

Antartika
Barbados (ECT – Waktu Karibia Timur)
Bolivia
Brasil
UTC-3:30

Kanada (NST—Zona Waktu Standar Newfoundland)
Labrador (tenggara)
Newfoundland
UTC-3

Antartika
Semenanjung Antarktik
Argentina
Brasil – waktu resmi
UTC-2

Brasil – Kepulauan Ocean
Fernando de Noronha, Trindade dan Martim Vaz
Kepulauan Georgia Selatan dan Sandwich Selatan
UTC-1

Greenland (Denmark)
Portugal
UTC

Greenwich
Irlandia
Spanyol
Senegal
UTC+1

Belgia
Denmark
Perancis
Jerman
Italia
Belanda
UTC+2

Bulgaria
Siprus
Finlandia
Turki
Belarus
Israel
Syria
Afrika Selatan (SAST—Waktu Standar Afrika Selatan)
UTC+3

Bahrain
Irak
Qatar
UTC+3:30

Iran
UTC+4

Armenia
Azerbaijan
Georgia
UTC+4:30

Afganistan
UTC+5

Teritori Selatan Perancis
Kazakhstan (Barat)
Kyrgyzstan
Pakistan (PST—Waktu Standar Pakistan)
Rusia
UTC+5:30

India
Sri Lanka
UTC+5:45

Nepal
UTC+6

Bangladesh
Bhutan
Kazakhstan (Timur)
Rusia
UTC+6:30

Kepulauan Cocos
Myanmar
UTC+7

Kamboja
Pulau Christmas (Australia)
Waktu Indonesia bagian Barat (WIB)
Laos
Mongolia (Khovd, Uvs, dan Bayan-Ölgii)
Rusia
Thailand
Vietnam
UTC+8

Australia
Brunei
China
Hong Kong dan Makau SAR
Taiwan
Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA)
Malaysia
Filipina
Rusia
Singapura
UTC+8:45

Australia
Australia Barat
UTC+9

Waktu Indonesia bagian Timur (WIT)
Jepang
Korea Utara
Korea Selatan
Rusia
Timor-Leste
UTC+9:30

Australia
New South Wales
Northern Territory,
UTC+10

Australia
New South Wales
Queensland,
Papua Nugini
Rusia
UTC+10:30

Australia
New South Wales
UTC+11

Persatuan Negara Mikronesia
Kaledonia Baru
Rusia
Kepulauan Solomon
UTC+11:30

Pulau Norfolk
UTC+12

Antarctica
Fiji
Kiribati
Selandia Baru
Rusia
UTC+12:45

Selandia Baru
Kepulauan Chatham
UTC+13

Kiribati
Samoa
Tonga
UTC+14

Kiribati
Kepulauan Line
Selandia Baru

Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...