Skip to main content

Jenis-Jenis Batu-Batuan

Jenis-Jenis Batu-Batuan

Berikut akan dijelaskan jenis batu-batuan yang ada di Indonesia meliputi jenis batuan beku, jenis batuan sedimen dan jenis batuan metamorf beserta proses terbentuknya, ciri-ciri, warna, manfaat dan gambar batu-batuan selengkapnya.

Jenis-Jenis Batuan Beku

Pengertian batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku. Ada beberapa jenis batuan beku di antaranya adalah sebagai berikut.
Batu apung terbentuk dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas. Ciri-ciri batu apung adalah warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, beratnya ringan serta terapung dalam air.
Kegunaan batu apung antara lain dapat digunakan untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, lalu juga digunakan sebagai bahan pengisi (filler) dan isolator temperatur tinggi di bidang industri.
2. Batu Obsidian
Batu obsidian terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. Ciri-ciri batu obsidian adalah berwarna hitam, terlihat seperti kaca dan tidak ada kristal-kristal.
Pada masa purbakala, batu obsidian dapat digunakan untuk alat pemotong atau ujung tombak. Kini kegunaan batu obsidian bisa dijadikan sebagai bahan kerajinan.
3. Batu Granit
Batu granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan bumi. Ciri-ciri batu granit terdiri atas kristal-kristal kasar, berwarna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga.
Batuan ini banyak ditemukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai. Kegunaan batu granit dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
4. Batu Basalt
Batu basalt terbentuk dari pendinginan lava yanng mengandung gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-ciri batu basalt terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang
Kegunaan batu basalt dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan atau sebagai pondasi bangunan seperti gedung, jalan, jembatan dan sebagainya.
5. Batu Diorit
Batu diorit terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone, biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis dan membentuk suatu gunung di dalam cordilleran.
Ciri-ciri batu diorit adalah berwarna kelabu bercampur putih atau hitam bercampur putih. Kegunaan batu diorit sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sebagai hiasan bahan bangunan.
6. Batu Andesit
Batu andesit terbentuk berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.
Ciri-ciri batu andesit adalah memiliki tekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga. Kegunaan batu andesit adalah digunakan sebagai batu nisan kuburan, cobek, arca untuk hiasan serta sebagai batu pembuat candi.
7. Batu Gabro
Batu gabro terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. Ciri-ciri batu gabro adalah berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.
Batuan ini memiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan bentuk mineralnya besar-besar. Kegunaan batu gabro ini antara lain adalah untuk penghasil pelapis dinding dan sebagai marmer dinding.
8. Batu Liparit
Batu liparit juga menjadi salah satu dari jenis batu-batuan beku. Batu liparit terbentuk dari berbagai macam mineral antara lain mineral feldspar, kuarsa, biotit dan mineral-mineral lainnya yang berwarna gelap.
Ciri-ciri batu liparit ini antara lain memiliki tekstur porfiris dan umumnya berwarna putih. Kegunaan batu liparit dapat digunakan sebagai campuran bahan bangunan.

Jenis-Jenis Batuan Sedimen/Endapan

Pengertian batuan sedimen atau endapan adalah batuan yang terbentuk karena pengendapan atau hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin.
Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pada bagian-bagian endapan tersebut sehingga menjadi batu. Ada beberapa jenis batuan sedimen/endapan di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Batu Konglomerat
Batu konglomerat terbentuk dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat. Ciri-ciri batu konglomerat adalah memiliki material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya.
Ada banyak manfaat dan kegunaan dari batu konglomerat, yang paling utama adalah dijadikan sebagai material bahan bangunan.
2. Batu Pasir
Batu pasir terbentuk dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat. Ciri-ciri batu pasir misalnya tersusun dari butiran-butiran pasir serta berwarna abu-abu, kuning dan merah.
Manfaat dan kegunaan batu pasir ini adalah digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas dan kaca atau juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan kontruksi bangunan.
3. Batu Serpih
Batu serpih terbentuk dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat. Ciri-ciri batu serpih adalah lunak, baunya seperti tanah liat dan butir-butir batuan halus.
Batu ini umumnya berwarna hijau, hitam, kuning, merah atau abu-abu. Kegunaan utama dari batu serpih dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
4. Batu Gamping/Kapur
Batu gamping atau kapur terbentuk dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang dan binatang laut yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapu tidak akan musnah, tapi memadat dan membentuk batu kapur.
Ciri-ciri batu gamping ini yaitu agak lunak, berwarna putih keabu-abuan serta membentuk gas karbon dioksida jika ditetesi asam. Kegunaan batu gamping atau kapur ini adalah dijadikan sebagai bahan baku semen.
5. Batu Breksi
Batu breksi terbentuk karena bahan-bahan ini terlempar tinggi ke udara dan mengendap di suatu tempat. Ciri-ciri batu breksi yaitu gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi.
Kegunaan utama dari batu breksi dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai kerajinan serta dapat dijadikan sebagai bahan bangunan pula.
6. Batu Stalaktit dan Stalagmit
jenis batu-batuan batu stalaktit stalagmit
Batu stalaktit dan stalagmit terbentuk dari proses air yang larut di daerah karst yang masuk ke lobang-lobang kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur lama kelamaan membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-runcing.
Ciri-ciri batu stalaktit dan stalagmit adalah berwarna kuning, coklat, krem, keemasan dan putih. Kegunaan dari jenis batu-batuan ini adalah sebagai keindahan alam, biasanya ditemui di gua-gua.
7. Batu Lempung
Batu lempung terbentuk dari proses pelapukan atau alterasi batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.
Ciri-ciri batu lempung adalah berwarna cokelat, keemasan, coklat, merah dan abu-abu. Kegunaan batu lempung adalah dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai kerajinan.

Jenis-Jenis Batuan Metamorf/Malihan

Pengertian batuan metamorf atau malihan adalah jenis batuan yang berasal dari batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan. Ada beberapa jenis batuan metamorf atau malihan ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Batuan Pualam/Marmer
Batu pualam atau marmer terbentuk jika batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi. Ciri-ciri batu pualam atau marmer adalah mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles.
Batu ini memiliki campuran warna berbeda-beda. Kegunaan utama dari batu marmer adalah digunakan untuk membuat patung serta lantai atau ubin.
2. Batuan Sabak
Batu sabak terbentuk bila batu serpih terkena suhu dan tekanan tinggi. Ciri-ciri batu sabak adalah berwarna abu-abu kehijau-hijauan dan hitam serta dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis.
Kegunaan batuan sabak adalah dapat digunakan sebagai kerajinan, sebagai batu tulis, sebagai bahan bangunan serta untuk membuat atap rumah seperti genting dan sebagainya.
3. Batu Gneiss/Ganes
Batu gneiss atau ganes terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Kegunaan batu ganes ini adalah dapat digunakan sebagai bahan kerajinan.
Ciri-ciri batuan ini yaitu berwarna putih kebau-abuan, terdapat goresan-goresan yang tersusun dari minera-mineral, mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut.
4. Batu Sekis
Batu sekis adalah batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat metamorfosa tingkat menengah. Kegunaan batu sekis adalah digunakan sumber mika yang utama, yaitu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika.
Ciri-ciri batu sekis ini adalah berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilapdan terkadang ditemukan kristal garnet.
5. Batu Kuarsit
Batu kuarsit terbentuk dari metamorfose batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.
Ciri-ciri batu kuarsit adalah berwarna abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil, lebih keras dibanding gelas dan terdapat butiran sedang. Kegunaan batu kuarsit adalah dijadikan sebagai kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan
6. Batu Milonit
Batu milonit terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Ciri-ciri batu milonit adalah butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah.
Batuan milonit ini berwarna abu-abu, kehitaman, coklat, biru. Kegunaan batu milonit adalah dijadikan sebagai bahan kerajinan.

Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...