Skip to main content

Mitos, Penalaran dan Awal Kelahiran IPA

ILMU KEALAMAN DASAR
“Mitos, Penalaran dan  Awal Kelahiran IPA ” 

Menurut Auguste Comte sejarah perkembangan manusia ada tiga tahap : tahap teologi, tahap filsafat & tahap positif/ilmu
Tahap teologi -> menyusun dongeng mengenal realita -> daya hayal, intuisi, atau imajinasi. c/ bunyi guntur disebabkan oleh roda kereta yang dikendarai para dewa. -> mencari jawaban/menghubungkan kekuasaan atau perbuatan dewa, hantu, setan atau mahluk gaib lainnya. -> berpikir irrasional
Tahap filsafat -> rasio sudah mulai terbentuk tetapi belum ditemukan metode berpikir yg objektif

Tahap positif atau tahap ilmu -> manusia tidak puas dengan pemikiran irrasional -> jawaban rasional -> rasionalisme -> penalaran deduktif 
P. deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yg bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus -> silogisme 
Semua mahluk hidup butuh makan -> premis mayor
Si Boy adalah seorang mahluk hidup -> premis minor
jadi, Si boy butuh makan  -> kesimpulan.
Kesimpulan benar manakala kedua premis benar.
c/. semua benda (termasuk logam) mengalami perkembangan ke arah kedewasaan. Logam yg telah dewasa adalah emas dan perak. Air raksa adalah logam tetapi tidak dapt menjadi emas.  
Menjawab pertanyaan tanpa mengarang mitos
Masalah -> tidak bisa menilai kebenaran premis2 yg digunakan, bersifat abstrak, lepas dari pengalaman, sehingga tidak mungkin diamati oleh panca indra.

Kelemahan metode deduktif -> pandangan baru baru : pengetahuan berdasarkan pengalaman konkret -> empirisme.
Fakta didasarkan atas pengalaman bukan dugaan atau pendapat.
Beda dugaan dan fakta
Pengamatan -> terlihat karakteristik tertentu , adanya kesamaan, keteraturan & pola-pola tertentu -> penalaran induktif ->
P. I : menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejal-gejala yg bersifat khusus. 
c/ logam besi, tembaga, aluminium dsb apabila dipanaskan akan bertambah panjang -> kesimpulannya semua logam jika dipanasi akan bertambah panjang.
c/ kucing bernapas, kuda bernapas, harimau juga -> semua hewan bernapas.

Memilki kelemahan -> panca indra, kesulitan memahami pengalaman itu apa -> belum disebut ilmu pengetahuan. 

Pengetahuan disebut ilmu -> perpaduan rasionalisme & empirisme : pendekatan ilmiah
Metode ilmiah -> objektif, bebas dari keyakinan & prasangka serta terbuka -> dapat diuji ulang oleh siapapun -> kesimpulan mendekati kebenaran.
Pengetahuan -> ilmu pengetahuan -> metode keilmuan/ilmiah
Disebut ipa -> objeknya pengalaman manusia berupa gejala alam yg dikumpulkan dengan metode keilmuan serta bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.

Jelaskan dengan contoh mengapa metode deduktif mempunyai kelemahan-kelemahan?
Terangkan pengertian empiris, empirisme,  dan penalaran induktif !
Apakah yg menjadi dasar dari paham empirisme ?
Berikan contoh pengalaman induktif !
Metode keilmuan merupakan gabungan rasionalisme dan empirisme lebih dapat diandalkan. Jelaskan ! 
No.
Fenoma Alam
Pemikiran Kuno
Pemikiran Modern
1
Hujan Air
2
Pasang surut air laut
3
Guntur /petir
4
Gerhana matahari/bulan
5
Gempa bumi
6
Gunung meletus
7
Pelangi
8
Salju di Jepang
9
Angin /topan/tornado
10
Hujan Es
11
Hujan Darah di India
12
Hujan Ikan di Jepang
Safira : Gempa bumi, PK: dewa yg menggoyangkan kepala PM: pelepasan energi gelombang seismi …. ?
Risky A : hujan darah di India, 25 Juli 2001, PK: tanda kiamat PK: bakteri dari meteor karena perubahan suhu yg ekstrim kemudian jatuh melalui hujan sehingga berwarna merah.  
Nurul : GMT PK: membawa petaka PM: gerak bulan menghalangi sinar matahari seluruhnya.
Indah : Hujan PK: air dari lubang langit PM: penguapan air terkumpul di awan lalu membeku kemudian terjadi hujan. 
Amelia : pelangi PK bidadari turun dari kayangan PM: cahaya beraneka warna yg saling sejajar yg tampak dilangit, pembiasan cahaya matahari oleh butir2 air. 
Istiqomah : hujan ikan PK: eksperimen mahluk asing PM : ikan ditarik ke awan oleh tornado yg di bawa awan. 
Nadia : Lubang hitam PK: pengisap alam semesta PM: objek yg memiliki massa awal bervolume kecil atau 0 yg mengakibatkan gaya gravitasi yg menjadi sangat besar. 
Riska N : Petir PK : cahaya dari kayangan PM :  perpindahan elektron antar awan dn bumi melalui medium udara. 

Dian : Hujan Darah PM: partikel yg menyerupai spora dari ganggang hasil ledakan meteor. 
Sinta : Petir PK: Malaikat di awan PM: ionisasi ; pelepasan elektron listrik; perbedaan ion potensial antara awan dn bumi. Gesekan antar awan.  
Ikawati : hujan es batu PK : banyaknya manusia yg bermaksiat PM : tingginya suhu udara yg menyebabkan air hujan membeku dn jatuh seperti bongkahan es. 
Agni : GB : raksasa memakan bulan PM: bulan masuk ke umbra bumi sebagian atau seluruhnya. 
Afida : Angin : PK : dewa sedang meniup PM: aliran udara dalam jumlah besar akibat rotasi bumi dn juga karena adanya perbedaan udara. 
Safira : Pelangi :PK: tujuh bidadari turun  mandi di sungai  PM: pembiasan oleh sinar matahari karena air hujan lalu terpantul kembali ke permukaan bumi dn terlihat oleh manusia.  
Chindy : Gempa bumi; PK: bumi ditopang oleh kura-kura, seekor katak menggerakan tubuhnya, punggung dewa atlas PM: pergerakan lempengan bumi, aristoteles ; …. PM: rumah gadang tahan gempa. 
Erisa : hujan darah ; 25 Juni 2001 di India, PK : setan dan malaikat berperang PM: partikel spora jenis ganggang hijau. Spora bisa naik ke langit ? Sel misterius muncul? 
Cindy O : Gerhana matahari PK: ada raksasa besar yg memakan bulan PM: adanya bulan diantara matahari dan bumi.  
Nur Zamalika : Hujan Darah; 25 Juli 23 September 2001, karena ledakan meteor.  Partikel berupa spora dari ganggang. PK malaikat perang dengan setan.
Ida Wati : petir PK, roda kereta dewa, negatif dn positif.
Riski m : gempa bumi PK berdiri diatas babi rusa PM pergeseran lempengan di bawah bumi sehingga gempa.  
Mardatilah ; GMT; raksasa memakan matahari, 
Septari ; Pelangi ; 
Renita ; Angin Topan; 120 km/jam, perbedaan tekanan cuaca
Aldi : Pelangi PK: selendang bidadari yg membentang di langit PM : spektrum penuh warna karena pembiasan setelah hujan.  
Anggel : Gerhana Matahari : PK : kiamat; dua srigala yg mengejar matahari dn bulan PM : bulan dn matahari berada pada fase sejajar.
Santi : Gunung meletus : PK : murka penguasa PM : endapan magma yg keluar menjadi lava, gas vulkanik dn aliran pasir.
Desti : Petir : PK: datangnya bunga api listrik PM : kapasistor raksasa awan dan bumi. Awan ke awan negatif dn postif.
Melia : Gempa Bumi : PK : bumi diatas seekor banteng yg dipindahkan dari satu punggungnya PM : pergesekan lempangan bumi.
Anis Fatoni : Pasang surut : PK : akan datangnya penguasa laut PM: gaya tarik bulan, rotasi bumi pada sumbunya, kedalaman luas perairan. 
Dhea : Hujan Es : PK : akan ada sebuah musibah dn kerusakan PM : presipitasi es, kondensasi air di atmosfer, tidak semua es mencair.   
Nedya : Hujan ikan : PM : tornado mengangkat hewan-hewan beberapa KM.  

Laras : Hujan Darah PK: tanda buruk seperti penyakit/ bencana alam PM: Komet meledak di atmosfer bumi. 
Febri : Pasang surut air laut PK: sang ratu akan menampakan diri PM : posisi bulan dn matahari berada pada satu garis lurus gaya gravitasi bulan menarik ke arah bulan mempengaruhi ketinggian ombak.
Dresty : Gempa bumi PK: bumi di kepala raksasa, manusia seperti kutu di kepalanya PM: patahnya lapisan tanah diikuti keluarnya energi dari dalam kulit bumi.
Inneke : Hujan Ikan PK: tanda musibah buruk PM : karena tornado/ putting beliung.
Wullan : Petir PK : zeus raja dengan tongkatnya PM: menguapnya air dari permukaan bumi ada kekuatan awan dan bumi bersifat positif dn negatif.
Rika : Gerhana matahari PK: raksasa memakan matahari PM: posisi matahri bulan sejajar.     





Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...