KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN
Semakin lajunya perkembangan
zaman dan teknologi , maka akan berdampak buruk bagi lingkungan, hal itu
dikarenakan banyak hutan-hutan yang ditebang cuma untuk pembangunan atau
gedung-gedung dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Dimana hanya memperhitungkan untung
ruginya saja , tanpa memberikan perhatian yang khusus terhadap lingkungan
sekitar. Kebanyakan beranggapan perhatian terhadap lingkungan kurang memberikan
keuntungan secara ekonomi. Terutama bagi perusahaan-perusahan besar, tetapi sekarang
ni sudah banyak yang peduli akan pelestarian lingkungan waaupun tidak secara
menyeluruh.
Seperti yang kita ketahui,
kepedulian terhadap lingkungan merupakan sesuatu yang sangat sederhana dan
mudah dilakukan oleh siapa saja tetapi mengapa hal yang sesederhana dan mudah
seperti itu malah terabaikan oleh kebanyakan masyarakat, yang hanya mengetahui
apa itu kepedulian terhadap lingkungan tetapi tidak banyak yang
mengimplementasikan nya ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya yang muncul hanyalah pemikiran-pemikiran
dimana dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan adalah tugas pemerintah
daerah, dan dalam pelaksanaannya sudah ada petugas-petugas yang
mengelolanya.
Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan bukan hanya tugas
pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama terutama dalam
lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika kita memperhatikan kondisi lingkungan
disekitar kita sekarang ini, masih banyak yang mengalami kerusakan sebagai
akibat karena masih sedikitnya jumlah masyarakat yang mengerti dan peduli
terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang baik. Sudah sepantasnya kita
memperhatikan fenomena-fenomena alam yang telah terjadi guna melestarikan
lingkungan di masa yang akan datang.
Salah satu cara untuk melestarikan lingkungan yang paling
sederhana ialah membuang sampah pada tempatnya. Walaupun kelihatannya sederhana
dan mudah dilakukan tetapi masih saja masalah sampah ini tidak ada habisnya,
masih banyak ditemukannya sampah-sampah yang berserakan dan menumpuk hingga
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Padahal sudah ada larangan dan
ketentuan-ketentuan yang melarang membuang sampah sembarangan. Meskipun
demikian tetap saja masih ada yang tidak peduli akan hal tersebut.
Namun, jika dipikirkan kembali
sampah yang sering dikeluh-keluhkan oleh sekian banyak masyarakat, seandainya
dikelola melalui proses pengelolaan dan proses produksi dilakukan dengan
keterampilan yang baik, maka sampah tersebut bisa menjadi suatu keunikan dan
menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain
yang memiliki nilai jual yang tinggi. Karenanya untuk
melaksanakan semua kegiatan dalam pelestarian lingkungan ada 3 hal yang
bisa dijadikan acuan yaitu 3D, dimulai dari kecil, dimulai dari diri sendiri,
dimulai dari sekarang. Sedangkan dalam mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan
rumah tangga, industri dan kegiatan lainnya bisa menggunakan prinsip 3R, yaitu “Reduce, Reuse, Recycle”.
Dimana Reduce disini ialah
mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya limbah contohnya penggunaan
sapu tangan untuk menghapus keringat yang dapat mengurangi limbah dari kertas
tissue yang digunakan , Reuse ialah
kegiatan penggunaan kembali limbah-limbah yang masih bisa digunakan untuk suatu
fungsi tertentu atau fungsi lainnya contoh wadah atau kantong yang dapat
digunakan berulang-ulang dan baterai yang dapat di charge sehingga dapat
digunakan kembali, sedangkan Recycle ialah pengolahan limbah sehingga menjadi
sesuatu produk yang baru contohnya kertas, karton, plastik, dan berbagai limbah
organik lainnya.
Oleh karena itu perlunya kesadaran dalam masyarakat itu
sendiri dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan
limbah atau segala sesuatu yang ada. Dengan harapan masyarakat, generasi yang
sekarang dan yang akan datang dapat lebih memperdulikan lingkungan sekitar dan
dapat lebih memahami cara pengolahan limbah dengan baik dan benar.
KEPEDULIAN
MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN
Semakin lajunya perkembangan
zaman dan teknologi , maka akan berdampak buruk bagi lingkungan, hal itu
dikarenakan banyak hutan-hutan yang ditebang cuma untuk pembangunan atau
gedung-gedung dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Dimana
hanya memperhitungkan untung ruginya saja , tanpa memberikan perhatian yang
khusus terhadap lingkungan sekitar. Kebanyakan beranggapan perhatian terhadap
lingkungan kurang memberikan keuntungan secara ekonomi. Terutama bagi
perusahaan-perusahan besar, tetapi sekarang ni sudah banyak yang peduli akan
pelestarian lingkungan waaupun tidak secara menyeluruh.
Seperti yang kita ketahui,
kepedulian terhadap lingkungan merupakan sesuatu yang sangat sederhana dan
mudah dilakukan oleh siapa saja tetapi mengapa hal yang sesederhana dan mudah
seperti itu malah terabaikan oleh kebanyakan masyarakat, yang hanya mengetahui
apa itu kepedulian terhadap lingkungan tetapi tidak banyak yang
mengimplementasikan nya ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya yang muncul
hanyalah pemikiran-pemikiran dimana dalam pengelolaan dan pelestarian
lingkungan adalah tugas pemerintah daerah, dan dalam pelaksanaannya sudah ada
petugas-petugas yang mengelolanya.
Dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab
kita bersama terutama dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika kita
memperhatikan kondisi lingkungan disekitar kita sekarang ini, masih banyak yang
mengalami kerusakan sebagai akibat karena masih sedikitnya jumlah masyarakat
yang mengerti dan peduli terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang baik. Sudah
sepantasnya kita memperhatikan fenomena-fenomena alam yang telah terjadi guna
melestarikan lingkungan di masa yang akan datang.
Salah satu cara untuk
melestarikan lingkungan yang paling sederhana ialah membuang sampah pada
tempatnya. Walaupun kelihatannya sederhana dan mudah dilakukan tetapi masih
saja masalah sampah ini tidak ada habisnya, masih banyak ditemukannya
sampah-sampah yang berserakan dan menumpuk hingga mengeluarkan bau yang tidak
sedap. Padahal sudah ada larangan dan ketentuan-ketentuan yang melarang
membuang sampah sembarangan. Meskipun demikian tetap saja masih ada yang tidak
peduli akan hal tersebut.
Banyaknya sampah yang menumpuk
mengakibatkan banjir bahkan dampak dari banjir itu sendiripun munculnya
penyakit dan virus yang disebabkan karena lingkungan yang kotor. Oleh sebab
itu, sebagai warga negara Indonesia yang baik marilah sadarkan diri sendiri
akan pentingnya buang sampah pada tempatnya.
Karena adanya dengan membuang
sampah sembarangan akan mengakibatkan dampak yang akan kita rasakan seperti :
Penyakit diare, Kolera, Tifus. Penyakit itu menyebar karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit demam berdarah dapat
juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar dengan cepat (misalnya jamur
kulit).
Seperti kata pepatah "Apa
yang kita tanam maka itu yang kita tuai" maksudnya adalah apa yang kita
lakukan akan berbalik kepada diri kita sendiri. Menurut riset terbaru
Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan sebanyak 24 persen sampah di
Indonesia masih tak terkelola.
Ini artinya, di sekitar 65 jt ton
sampah yang di produksi di Indonesia tiap hari, sekitar 15 jt ton mengotori
ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani dengan cepat, 7 persen sampah
didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Namun, jika dipikirkan kembali
sampah yang sering dikeluh-keluhkan oleh sekian banyak masyarakat, seandainya
dikelola melalui proses pengelolaan dan proses produksi dilakukan dengan
keterampilan yang baik, maka sampah tersebut bisa menjadi suatu keunikan dan
menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain
yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Oleh karena itu perlunya
kesadaran dalam masyarakat itu sendiri dalam upaya menjaga dan melestarikan
lingkungan dengan memanfaatkan limbah atau segala sesuatu yang ada. Dengan
harapan masyarakat, generasi yang sekarang dan yang akan datang dapat lebih
memperdulikan lingkungan sekitar dan dapat lebih memahami cara pengolahan
limbah dengan baik dan benar.
KEPEDULIAN
MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN
Semakin lajunya perkembangan
zaman dan teknologi , maka akan berdampak buruk bagi lingkungan, hal itu
dikarenakan banyak hutan-hutan yang ditebang cuma untuk pembangunan atau
gedung-gedung dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Dimana
hanya memperhitungkan untung ruginya saja , tanpa memberikan perhatian yang
khusus terhadap lingkungan sekitar. Kebanyakan beranggapan perhatian terhadap
lingkungan kurang memberikan keuntungan secara ekonomi. Terutama bagi
perusahaan-perusahan besar, tetapi sekarang ni sudah banyak yang peduli akan
pelestarian lingkungan waaupun tidak secara menyeluruh.
Seperti yang kita ketahui,
kepedulian terhadap lingkungan merupakan sesuatu yang sangat sederhana dan
mudah dilakukan oleh siapa saja tetapi mengapa hal yang sesederhana dan mudah
seperti itu malah terabaikan oleh kebanyakan masyarakat, yang hanya mengetahui
apa itu kepedulian terhadap lingkungan tetapi tidak banyak yang
mengimplementasikan nya ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya yang muncul
hanyalah pemikiran-pemikiran dimana dalam pengelolaan dan pelestarian
lingkungan adalah tugas pemerintah daerah, dan dalam pelaksanaannya sudah ada petugas-petugas
yang mengelolanya.
Dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab
kita bersama terutama dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika kita
memperhatikan kondisi lingkungan disekitar kita sekarang ini, masih banyak yang
mengalami kerusakan sebagai akibat karena masih sedikitnya jumlah masyarakat
yang mengerti dan peduli terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang baik. Sudah
sepantasnya kita memperhatikan fenomena-fenomena alam yang telah terjadi guna
melestarikan lingkungan di masa yang akan datang.
Dari data riset Kementerian
Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli
terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di
Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap
kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.
Menurut laporan Riskesdas, hanya
59,8 rumah tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang sesuai
standard. Selain itu, pola atau kebiasaan higienitas yang baik seperti sikat
gigi dan cuci tangan juga masih belum dilakukan seluruh masyarakat Indonesia.
"Baru separuh masyarakat yang punya kebiasaan cuci tangan. Kalau sikat
gigi itu sekitar 80 persen,"
Kesadaran masyarakat Indonesia
yang masih rendah terhadap kebersihan berpengaruh besar terhadap kesehatan.
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare adalah dua penyakit
utama yang disebabkan oleh lingkungan hidup yang kurang bersih.
Menurut laporan Riskesdas, diare
bahkan merupakan penyebab 31 persen kematian anak berusia 1 bulan hingga 1
tahun. Sedangkan rata-rata prevalensi penyakit ISPA di Indonesia mencapai angka
25 persen, dengan angka tertinggi 41,7 persen dari provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya kebersihan, menurut Purnawan, perlu diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi higienitas masyarakat.
Faktor yang pertama adalah akses
sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak hanya fasilitas sanitasi lain tetapi
fasilitas lainnya yang sesuai dengan standard kesehatan, namun juga tersedianya
air bersih.
Yang kedua adalah perilaku dan
kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai kebersihan. Hal ini dapat berupa
kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang sampah di tempatnya hingga rajin
mencuci tangan.
Perilaku dan kebiasaan adalah
sesuatu yang diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan
sekolah. Oleh karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk
menanamkan kebiasaan positif pada anak-anak.
Faktor yang terakhir adalah
budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi suatu masyarakat di wilayah
tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku yang diajarkan ke
tiap individu. Oleh karenanya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
kebersihan dan kesehatan, perlu kerjasama dari berbagai macam sektor, dari
pemangku kebijakan yang memegang regulasi, akademisi, pelaksana, hingga
masyarakat itu sendiri.
Pembangunan merupakan proses yang
berkesinambungan dan manfaatnya dirasakan tidak hanya untuk generasi sekarang
saja tetapi juga untuk generasi mendatang. Usaha pembangunan berkelanjutan
mengandung pengertianmengusahakanpelestarian, keutuhan fungsi lingkungan hidup
seiring dengan usaha pembangunan secara menyeluruh.
Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya
mengandungbeberapa arah antara lain :
1.Menciptakan iklim yang merangsang pembangunan
industridi negara berkembanguntuk menggesertekanan pembangunandari sumber alam
kehutanan atau tanah menuju pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.Mengembangkan sistem perdagangan internasionaluntuk
mendorong ekspor barang dan jasa diproses guna memperoleh nilai tambah yang
meningkatdan mengurangi tekanan pada alam sebagai sumber bahan mentah.
3.Mengembangkan pariwisata lingkungan , yakni kegiatan
pariwisata kedaerah-daerah yang mempunyai ciri lingkungan khasuntuk mendorong
timbulnya sifat kenal lingkungandan cinta lingkungan.
4.Mengusahakan dunia internasional menanamikembali
hutan-hutan tropis dan menetapkan sistem tebang pilihdalam mengeksploitasihutan
produksi.
5.Mengusahakan pengembangan keanekaragaman hutan hayati
ditempat hutan aslidan diluarnya untuk menjaga kelangsungan
hiduptumbuh-tumbuhan dan satwa , menciptakan bibit-bibit unggul bakal sumber
obat –obatan, pangan dan industri di masa depan.
Masalah pembangunan dan
pengembanganlingkungan hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit
ditanggulangidan harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat . Untuk itu
perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahanantentang apa yang mau
dicapai dan harus mendorong masyarakatuntuk membangun pengembangan lingkungan.
Pembangunan yang dilaksanakan harus dengan pendekatan ekologis, dimana
pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan
lingkunganyang sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan.
Namun saat ini di negeri
inibanyak sekali masalah lingkungan akibat dari pola pembangunan yang
mengabaikan keselarasan lingkungan. Masalah lingkungan adalah ulah manusia,
dalam kegiatannya yang mengancam manusia dan lingkungan hidupnya.Masalah
lingkungan hidup terjadi berurutan dari kegiatan manusia dan menyebabkan siklus
permasalahanlingkungan yang berpanjangan. Masalah lingkungan wujudnya berupa
kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi. Kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri karena manusia memanfaatkan
lingkungantanpa disadari dapat merugikan lingkungan hidup. Contoh kegiatan
manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah sebagai berikut :
penambangan liar, industrialisasi , ladang berpindah, pemanfaatan hutan , dan
sebagainya.
Bagaimana kita seharusnya ? Bagi
para pemimpin harus membuat kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Karena kita sebagai manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber
daya alam harus bijaksana. Kita harus sadar karena sumber daya alam yang ada
saat ini bukan untuk diwariskan ke generasi mendatang tetapi merupakan titipan
generasi mendatang. Apabila rusak dan habis harus dipertanggung jawabkan.
Sejak para pemimpin dunia
berkumpul membahas tentang lingkungan tahun 1972 di Stocholm Swedia , tahun
1992 di Rio de Janeiro Brasil , tahun 2002 di Johannesborg Afrika Selatan ,
hingga akhir tahun 2007 di Bali Indonesia , masalah lingkungan hidup belum
dapat diselesaikan. Hal ini membutuhkan komitmen yang serius dari seluruh
pemimpin di dunia, karena masalah lingkungan adalah masalah global.
Bagi Indonesia langkah yang harus
diambil secara sungguh-sungguh oleh para pemimpin yang membuat keputusan harus
melahirkan suatu kebijakan yang bijak yang mengedepankanpelestarian lingkungan
hidupbukan malah sebaliknya. Disamping itu aturan hukum dan perundang-undangan
yang telah ada misalnya Undang-undang Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 harus
dapat dilaksanakan secara konsekwen olehaparat pelaksana dilapangan.
Makin teracam suatu lingkungan
hidupkarena pertambahan penduduk dengan segala kebutuhannya, maka giatlah
nanusiaberusahamemulihkan hubungan keseimbangan dan keselarasanekologi.
Manusiamulai sadar lagi keberadaanya teracam dalam melangsungkankehidupannya.
Bentuk nyata dari usaha dalam memulihkan hubungan manusia dengan lingkungannya
harus diwujudkan untuk menghindari dan mencegah masalah-masalah dan kerusakan
lingkungan. Manusiadalam memanfaatkan lingkunganperlu pendekatan ekologi agar
lingkungan tetap lestari.
Pendekatan ekologi adalahdalam
pembangunandengan memperhatikanunsur-unsur lingkungan sebagai sumber dayadalam
menjalankan pembangunan yang sedang dilaksanakan kelestarianlingkungan dalam
hal ini bukannya lingkungan yang dilestarikan, tetapi kemampuan
fungsilingkungan yang dilestarikan. Jadi lingkungan dapat berubah dalam proses
pembangunan , tetapi fungsi lingkungan harus tetap terpelihara secara utuh.
Usaha pelestarian secara nyata diperlukan dan sangat
dinantikan oleh rakyat Indonesia antara lain meliputi :
·Dengan menggalakkan program penghijauan dan reboisasi.
·Meningkatkan usaha kebersihan , penanganan sampah,
keindahan kota dan desa.
·Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah
lingkungan hidup dengan pendidikan lingkungan hidup lewat jalur pendidikan
sekolah dan luar sekolah.
·Melaksakan Undang-undang Lingkungan hidupNo. 4 Tahun
1982 secara konsekwen.
·Mencegah kerusakan hutandengan pelarangan terhadap
penebangan hutan yang sembarangan, praktek ladang berpindah dan menindak
pemegang HPHyang nakal.
·Adanya suatu peraturandan pengaturan tentang izin
mendirikan industriyang ramah lingkungan.
·Usaha mengurangi atau memperkecil dampak pencemaran
lingkungan.
·Usaha mencegah bahaya banjir dan erosi secara terpadu
meliputi :penanganansampah yang baik, pengerukan pada sungai-sungai yang
dangkal, pembuatan terrasering pada lahan miring, pembuatan
tanggul-tangguldisungai yang rawan banjir,pembuatan kanal – kanaldan pembuatan bendungan
.
·Pemurnian kotoran dan limbah industri .
Harapan dari kami sebagai
rakyatkecil , semoga para pemimpin pembuat kebijakan bersandar pada suatu
amanat yang besar memperbaiki nasib rakyat dengan memperbaiki lingkungan alam .
Sehingga anak negeri yang sedang terabaikan dapat mempercayai kembali pada para
pemimpinnya untuk memperbaiki lingkungan alam yang merupakan titipan dari
generasi masa depandan dapat membuat anak-anak negeri ini tersenyum .
Comments
Post a Comment