Skip to main content

KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN


KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN

Semakin lajunya perkembangan zaman dan teknologi , maka akan berdampak buruk bagi lingkungan, hal itu dikarenakan banyak hutan-hutan yang ditebang cuma untuk pembangunan atau gedung-gedung dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Dimana hanya memperhitungkan untung ruginya saja , tanpa memberikan perhatian yang khusus terhadap lingkungan sekitar. Kebanyakan beranggapan perhatian terhadap lingkungan kurang memberikan keuntungan secara ekonomi. Terutama bagi perusahaan-perusahan besar, tetapi sekarang ni sudah banyak yang peduli akan pelestarian lingkungan waaupun tidak secara menyeluruh.
Seperti yang kita ketahui, kepedulian terhadap lingkungan merupakan sesuatu yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapa saja tetapi mengapa hal yang sesederhana dan mudah seperti itu malah terabaikan oleh kebanyakan masyarakat, yang hanya mengetahui apa itu kepedulian terhadap lingkungan tetapi tidak banyak yang mengimplementasikan nya ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya yang muncul hanyalah pemikiran-pemikiran dimana dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan adalah tugas pemerintah daerah, dan dalam pelaksanaannya sudah ada petugas-petugas yang mengelolanya. 
Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama terutama dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika kita memperhatikan kondisi lingkungan disekitar kita sekarang ini, masih banyak yang mengalami kerusakan sebagai akibat karena masih sedikitnya jumlah masyarakat yang mengerti dan peduli terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang baik. Sudah sepantasnya kita memperhatikan fenomena-fenomena alam yang telah terjadi guna melestarikan lingkungan di masa yang akan datang.
Salah satu cara untuk melestarikan lingkungan yang paling sederhana ialah membuang sampah pada tempatnya. Walaupun kelihatannya sederhana dan mudah dilakukan tetapi masih saja masalah sampah ini tidak ada habisnya, masih banyak ditemukannya sampah-sampah yang berserakan dan menumpuk hingga mengeluarkan bau yang tidak sedap. Padahal sudah ada larangan dan ketentuan-ketentuan yang melarang membuang sampah sembarangan. Meskipun demikian tetap saja masih ada yang tidak peduli akan hal tersebut.
Namun, jika dipikirkan kembali sampah yang sering dikeluh-keluhkan oleh sekian banyak masyarakat, seandainya dikelola melalui proses pengelolaan dan proses produksi dilakukan dengan keterampilan yang baik, maka sampah tersebut bisa menjadi suatu keunikan dan menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain yang memiliki nilai jual yang tinggi. Karenanya untuk  melaksanakan semua kegiatan dalam pelestarian lingkungan ada 3 hal yang bisa dijadikan acuan yaitu 3D, dimulai dari kecil, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari sekarang. Sedangkan dalam mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan rumah tangga, industri dan kegiatan lainnya bisa menggunakan prinsip  3R, yaitu “Reduce, Reuse, Recycle”.


Dimana Reduce disini ialah mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya limbah contohnya penggunaan sapu tangan untuk menghapus keringat yang dapat mengurangi limbah dari kertas tissue yang digunakan  , Reuse ialah kegiatan penggunaan kembali limbah-limbah yang masih bisa digunakan untuk suatu fungsi tertentu atau fungsi lainnya contoh wadah atau kantong yang dapat digunakan berulang-ulang dan baterai yang dapat di charge sehingga dapat digunakan kembali, sedangkan Recycle ialah pengolahan limbah sehingga menjadi sesuatu produk yang baru contohnya kertas, karton, plastik, dan berbagai limbah organik lainnya.
Oleh karena itu perlunya kesadaran dalam masyarakat itu sendiri dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan limbah atau segala sesuatu yang ada. Dengan harapan masyarakat, generasi yang sekarang dan yang akan datang dapat lebih memperdulikan lingkungan sekitar dan dapat lebih memahami cara pengolahan limbah dengan baik dan benar.








KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN
Semakin lajunya perkembangan zaman dan teknologi , maka akan berdampak buruk bagi lingkungan, hal itu dikarenakan banyak hutan-hutan yang ditebang cuma untuk pembangunan atau gedung-gedung dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Dimana hanya memperhitungkan untung ruginya saja , tanpa memberikan perhatian yang khusus terhadap lingkungan sekitar. Kebanyakan beranggapan perhatian terhadap lingkungan kurang memberikan keuntungan secara ekonomi. Terutama bagi perusahaan-perusahan besar, tetapi sekarang ni sudah banyak yang peduli akan pelestarian lingkungan waaupun tidak secara menyeluruh.
Seperti yang kita ketahui, kepedulian terhadap lingkungan merupakan sesuatu yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapa saja tetapi mengapa hal yang sesederhana dan mudah seperti itu malah terabaikan oleh kebanyakan masyarakat, yang hanya mengetahui apa itu kepedulian terhadap lingkungan tetapi tidak banyak yang mengimplementasikan nya ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya yang muncul hanyalah pemikiran-pemikiran dimana dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan adalah tugas pemerintah daerah, dan dalam pelaksanaannya sudah ada petugas-petugas yang mengelolanya. 
Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama terutama dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika kita memperhatikan kondisi lingkungan disekitar kita sekarang ini, masih banyak yang mengalami kerusakan sebagai akibat karena masih sedikitnya jumlah masyarakat yang mengerti dan peduli terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang baik. Sudah sepantasnya kita memperhatikan fenomena-fenomena alam yang telah terjadi guna melestarikan lingkungan di masa yang akan datang.
Salah satu cara untuk melestarikan lingkungan yang paling sederhana ialah membuang sampah pada tempatnya. Walaupun kelihatannya sederhana dan mudah dilakukan tetapi masih saja masalah sampah ini tidak ada habisnya, masih banyak ditemukannya sampah-sampah yang berserakan dan menumpuk hingga mengeluarkan bau yang tidak sedap. Padahal sudah ada larangan dan ketentuan-ketentuan yang melarang membuang sampah sembarangan. Meskipun demikian tetap saja masih ada yang tidak peduli akan hal tersebut.
Banyaknya sampah yang menumpuk mengakibatkan banjir bahkan dampak dari banjir itu sendiripun munculnya penyakit dan virus yang disebabkan karena lingkungan yang kotor. Oleh sebab itu, sebagai warga negara Indonesia yang baik marilah sadarkan diri sendiri akan pentingnya buang sampah pada tempatnya.
Karena adanya dengan membuang sampah sembarangan akan mengakibatkan dampak yang akan kita rasakan seperti : Penyakit diare, Kolera, Tifus. Penyakit itu menyebar karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit jamur dapat juga menyebar dengan cepat (misalnya jamur kulit).
Seperti kata pepatah "Apa yang kita tanam maka itu yang kita tuai" maksudnya adalah apa yang kita lakukan akan berbalik kepada diri kita sendiri. Menurut riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tak terkelola.
Ini artinya, di sekitar 65 jt ton sampah yang di produksi di Indonesia tiap hari, sekitar 15 jt ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani dengan cepat, 7 persen sampah didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Namun, jika dipikirkan kembali sampah yang sering dikeluh-keluhkan oleh sekian banyak masyarakat, seandainya dikelola melalui proses pengelolaan dan proses produksi dilakukan dengan keterampilan yang baik, maka sampah tersebut bisa menjadi suatu keunikan dan menjadi suatu produk yang bermutu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain yang memiliki nilai jual yang tinggi.
Oleh karena itu perlunya kesadaran dalam masyarakat itu sendiri dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan limbah atau segala sesuatu yang ada. Dengan harapan masyarakat, generasi yang sekarang dan yang akan datang dapat lebih memperdulikan lingkungan sekitar dan dapat lebih memahami cara pengolahan limbah dengan baik dan benar.



KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN
Semakin lajunya perkembangan zaman dan teknologi , maka akan berdampak buruk bagi lingkungan, hal itu dikarenakan banyak hutan-hutan yang ditebang cuma untuk pembangunan atau gedung-gedung dengan tanpa memperhatikan efeknya terhadap lingkungan. Dimana hanya memperhitungkan untung ruginya saja , tanpa memberikan perhatian yang khusus terhadap lingkungan sekitar. Kebanyakan beranggapan perhatian terhadap lingkungan kurang memberikan keuntungan secara ekonomi. Terutama bagi perusahaan-perusahan besar, tetapi sekarang ni sudah banyak yang peduli akan pelestarian lingkungan waaupun tidak secara menyeluruh.
Seperti yang kita ketahui, kepedulian terhadap lingkungan merupakan sesuatu yang sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapa saja tetapi mengapa hal yang sesederhana dan mudah seperti itu malah terabaikan oleh kebanyakan masyarakat, yang hanya mengetahui apa itu kepedulian terhadap lingkungan tetapi tidak banyak yang mengimplementasikan nya ke dalam kehidupan sehari-hari. Bahwasanya yang muncul hanyalah pemikiran-pemikiran dimana dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan adalah tugas pemerintah daerah, dan dalam pelaksanaannya sudah ada petugas-petugas yang mengelolanya. 
Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama terutama dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika kita memperhatikan kondisi lingkungan disekitar kita sekarang ini, masih banyak yang mengalami kerusakan sebagai akibat karena masih sedikitnya jumlah masyarakat yang mengerti dan peduli terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang baik. Sudah sepantasnya kita memperhatikan fenomena-fenomena alam yang telah terjadi guna melestarikan lingkungan di masa yang akan datang.
Dari data riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.
Menurut laporan Riskesdas, hanya 59,8 rumah tangga yang memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang sesuai standard. Selain itu, pola atau kebiasaan higienitas yang baik seperti sikat gigi dan cuci tangan juga masih belum dilakukan seluruh masyarakat Indonesia. "Baru separuh masyarakat yang punya kebiasaan cuci tangan. Kalau sikat gigi itu sekitar 80 persen,"
Kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah terhadap kebersihan berpengaruh besar terhadap kesehatan. Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare adalah dua penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan hidup yang kurang bersih.
Menurut laporan Riskesdas, diare bahkan merupakan penyebab 31 persen kematian anak berusia 1 bulan hingga 1 tahun. Sedangkan rata-rata prevalensi penyakit ISPA di Indonesia mencapai angka 25 persen, dengan angka tertinggi 41,7 persen dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan, menurut Purnawan, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi higienitas masyarakat.
Faktor yang pertama adalah akses sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak hanya fasilitas sanitasi lain tetapi fasilitas lainnya yang sesuai dengan standard kesehatan, namun juga tersedianya air bersih.
Yang kedua adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai kebersihan. Hal ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang sampah di tempatnya hingga rajin mencuci tangan.
Perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan sekolah. Oleh karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menanamkan kebiasaan positif pada anak-anak.
Faktor yang terakhir adalah budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi suatu masyarakat di wilayah tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku yang diajarkan ke tiap individu. Oleh karenanya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan kesehatan, perlu kerjasama dari berbagai macam sektor, dari pemangku kebijakan yang memegang regulasi, akademisi, pelaksana, hingga masyarakat itu sendiri.

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dan manfaatnya dirasakan tidak hanya untuk generasi sekarang saja tetapi juga untuk generasi mendatang. Usaha pembangunan berkelanjutan mengandung pengertianmengusahakanpelestarian, keutuhan fungsi lingkungan hidup seiring dengan usaha pembangunan secara menyeluruh.
Pembangunan yang dilaksanakan hendaknya mengandungbeberapa arah antara lain :
1.Menciptakan iklim yang merangsang pembangunan industridi negara berkembanguntuk menggesertekanan pembangunandari sumber alam kehutanan atau tanah menuju pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.Mengembangkan sistem perdagangan internasionaluntuk mendorong ekspor barang dan jasa diproses guna memperoleh nilai tambah yang meningkatdan mengurangi tekanan pada alam sebagai sumber bahan mentah.
3.Mengembangkan pariwisata lingkungan , yakni kegiatan pariwisata kedaerah-daerah yang mempunyai ciri lingkungan khasuntuk mendorong timbulnya sifat kenal lingkungandan cinta lingkungan.
4.Mengusahakan dunia internasional menanamikembali hutan-hutan tropis dan menetapkan sistem tebang pilihdalam mengeksploitasihutan produksi.
5.Mengusahakan pengembangan keanekaragaman hutan hayati ditempat hutan aslidan diluarnya untuk menjaga kelangsungan hiduptumbuh-tumbuhan dan satwa , menciptakan bibit-bibit unggul bakal sumber obat –obatan, pangan dan industri di masa depan.
Masalah pembangunan dan pengembanganlingkungan hidup adalah rutin dan komplek. Karena itu sulit ditanggulangidan harus ditangani oleh pemerintah dan masyarakat . Untuk itu perlu adanya kesadaran pelaksanaan program dan pemahanantentang apa yang mau dicapai dan harus mendorong masyarakatuntuk membangun pengembangan lingkungan. Pembangunan yang dilaksanakan harus dengan pendekatan ekologis, dimana pembangunan yang memperhatikan kelestarian dan menghindari kerusakan lingkunganyang sangat diperlukan dalam menjalankan roda pembangunan.
Namun saat ini di negeri inibanyak sekali masalah lingkungan akibat dari pola pembangunan yang mengabaikan keselarasan lingkungan. Masalah lingkungan adalah ulah manusia, dalam kegiatannya yang mengancam manusia dan lingkungan hidupnya.Masalah lingkungan hidup terjadi berurutan dari kegiatan manusia dan menyebabkan siklus permasalahanlingkungan yang berpanjangan. Masalah lingkungan wujudnya berupa kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri karena manusia memanfaatkan lingkungantanpa disadari dapat merugikan lingkungan hidup. Contoh kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah sebagai berikut : penambangan liar, industrialisasi , ladang berpindah, pemanfaatan hutan , dan sebagainya.

Bagaimana kita seharusnya ? Bagi para pemimpin harus membuat kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Karena kita sebagai manusia dalam memanfaatkan lingkungan hidup sebagai sumber daya alam harus bijaksana. Kita harus sadar karena sumber daya alam yang ada saat ini bukan untuk diwariskan ke generasi mendatang tetapi merupakan titipan generasi mendatang. Apabila rusak dan habis harus dipertanggung jawabkan.
Sejak para pemimpin dunia berkumpul membahas tentang lingkungan tahun 1972 di Stocholm Swedia , tahun 1992 di Rio de Janeiro Brasil , tahun 2002 di Johannesborg Afrika Selatan , hingga akhir tahun 2007 di Bali Indonesia , masalah lingkungan hidup belum dapat diselesaikan. Hal ini membutuhkan komitmen yang serius dari seluruh pemimpin di dunia, karena masalah lingkungan adalah masalah global.
Bagi Indonesia langkah yang harus diambil secara sungguh-sungguh oleh para pemimpin yang membuat keputusan harus melahirkan suatu kebijakan yang bijak yang mengedepankanpelestarian lingkungan hidupbukan malah sebaliknya. Disamping itu aturan hukum dan perundang-undangan yang telah ada misalnya Undang-undang Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 harus dapat dilaksanakan secara konsekwen olehaparat pelaksana dilapangan.
Makin teracam suatu lingkungan hidupkarena pertambahan penduduk dengan segala kebutuhannya, maka giatlah nanusiaberusahamemulihkan hubungan keseimbangan dan keselarasanekologi. Manusiamulai sadar lagi keberadaanya teracam dalam melangsungkankehidupannya. Bentuk nyata dari usaha dalam memulihkan hubungan manusia dengan lingkungannya harus diwujudkan untuk menghindari dan mencegah masalah-masalah dan kerusakan lingkungan. Manusiadalam memanfaatkan lingkunganperlu pendekatan ekologi agar lingkungan tetap lestari.
Pendekatan ekologi adalahdalam pembangunandengan memperhatikanunsur-unsur lingkungan sebagai sumber dayadalam menjalankan pembangunan yang sedang dilaksanakan kelestarianlingkungan dalam hal ini bukannya lingkungan yang dilestarikan, tetapi kemampuan fungsilingkungan yang dilestarikan. Jadi lingkungan dapat berubah dalam proses pembangunan , tetapi fungsi lingkungan harus tetap terpelihara secara utuh.
Usaha pelestarian secara nyata diperlukan dan sangat dinantikan oleh rakyat Indonesia antara lain meliputi :
·Dengan menggalakkan program penghijauan dan reboisasi.
·Meningkatkan usaha kebersihan , penanganan sampah, keindahan kota dan desa.
·Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup dengan pendidikan lingkungan hidup lewat jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah.
·Melaksakan Undang-undang Lingkungan hidupNo. 4 Tahun 1982 secara konsekwen.
·Mencegah kerusakan hutandengan pelarangan terhadap penebangan hutan yang sembarangan, praktek ladang berpindah dan menindak pemegang HPHyang nakal.
·Adanya suatu peraturandan pengaturan tentang izin mendirikan industriyang ramah lingkungan.
·Usaha mengurangi atau memperkecil dampak pencemaran lingkungan.
·Usaha mencegah bahaya banjir dan erosi secara terpadu meliputi :penanganansampah yang baik, pengerukan pada sungai-sungai yang dangkal, pembuatan terrasering pada lahan miring, pembuatan tanggul-tangguldisungai yang rawan banjir,pembuatan kanal – kanaldan pembuatan bendungan .
·Pemurnian kotoran dan limbah industri .
Harapan dari kami sebagai rakyatkecil , semoga para pemimpin pembuat kebijakan bersandar pada suatu amanat yang besar memperbaiki nasib rakyat dengan memperbaiki lingkungan alam . Sehingga anak negeri yang sedang terabaikan dapat mempercayai kembali pada para pemimpinnya untuk memperbaiki lingkungan alam yang merupakan titipan dari generasi masa depandan dapat membuat anak-anak negeri ini tersenyum .

Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebagai media pilihan untuk melukis. Alat pendukung lainnya dapat berupa pisau lukis, kain lap, easel, d

PENGORGANISASIAN PRINSIP SENI RUPA

PENGORGANISASIAN PRINSIP SENI RUPA 1. Kesatuan ( Unity ) Prinsip Kesatuan ( Unity ) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam seni rupa sehingga unsur-unsur seni rupa saling berhubungan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa akan bersatu padu dalam membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik. Prinsip kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya seni. 2.  Keseimbangan ( Balance ) Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya seni. Karya seni diatur agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan pengaruh besar pada kesan suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat secara  formal/simetris  dan dengan  informal/asimetris  serta keseimbangan  radial/memancar . Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu: Keseimbangan Sentral (Terpusat) Keseimbangan Diagonal Keseimbangan Simetris Keseimbangan Asimetris 3. Irama ( Rythme ) Irama atau  Ryhme  merupakan

Pengertian Tanah dan macam-macam tanah

Pengertian Tanah Tanah Pengertian Tanah adalah suatu bagian atau tempat yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas mineral dan juga terdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik. Pengertian Tanah Menurut Para Ahli Para ahli Fisika-Kimia dan Geologi mendefinisikan tanah sebagai berikut : Menurut M. Isa Darmawijaya Tanah merupakan akumulasi alam bebas yang menduduki sebagian planet bumi yang mampu menumbuhkan tumbuhan dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induknya dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu. Menurut James “1995” Tanah ialah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi lainnya, yaitu air alami dan atmosfer menjadi inti fungsi, perubahan dan kemantapan ekosistem. Menurut Bremmer “1958” Tanah merupakan bagian permukaan kulit bumi yang dijadikan oleh pelapukan kimia dan fisik serta kegiatan berbagai tumbuhan dan hewan. Menurut E. Saifudin Sarief “1986” Tanah ialah bend