Skip to main content

Pokok Ajaran Islam


Pokok Ajaran Islam
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa ajaran Islam ini adalah ajaran yang paling sempurna, karena memang semuanya ada dalam Islam, mulai dari urusan buang air besar sampai urusan negara, Islam telah memberikan petunjuk di dalamnya. Alloh berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam menjadi agama bagimu.” (Al-Maidah: 3). Meskipun begitu luasnya petunjuk Islam, pada dasarnya pokok ajarannya hanyalah kembali pada tiga hal yaitu :
1. Islam
2. Iman dan
3. Ihsan.
1.     ISLAM
Islam adalah menjalankan syari’at Nabi Muhammad saw dengan anggota dzahir (anggota badan) kita, dengan cara mengikuti apa yang dijalankannya dan taat terhadao apa yang diperintahkannya.
Islam  adalah agama yang membawa keselamatan hidup di dunia dan di akhirat (alam kehidupan setelah kematian).
Islam juga agama yang mengajarkan umatnya atau pemeluknya (kaum Muslim/umat Islam) untuk menebarkan keselamatan dan kedamaian, antara lain tercermin dalam bacaan shalat --sebagai ibadah utama-- yakni ucapan doa keselamatan "Assalamu'alaikum warohmatullah" --semoga keselamatan dan kasih sayang Allah dilimpahkan kepadamu-- sebagai penutup shalat.
Menurut istilah, Islam adalah ‘ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan rasul khususnya Muhammad SAW guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai hukum/ aturan Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, menuju ke kebahagiaan dunia dan akhirat.’. Secara istilah juga, Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan utusan Allah (Rasulullah) terakhir untuk umat manusia, berlaku sepanjang zaman, bersumberkan Al-Quran dan As-Sunnah serta Ijma' Ulama.
Islam dapat juga disebut dengan iman, millah, dan syariah dalam pengertiannya sebagai aturan yang diturunkan oleh Allah melalui para utusan yang mencakup kepercayaan, keyakinan, adab, akhlak, perintah, dan larangan. Agama Islam berdasarkan kewajiban untuk berserah diri dan menunaikan ajarannya disebut islam; jika dilihat berdasarkan kepercayaan terhadap Allah dan yang Dia turunkan, maka disebut iman; karena Islam itu diktatif dan terdokumentasikan, maka disebut millah; dan karena sumber hukumnya adalah Allah, maka disebut syariah.
Islam adalah sebuah kepercayaan dan pedoman hidup yang menyeluruh. Dalam Islam diajarkan pemahaman yang jelas mengenai hubungan manusia dengan Allah (dari mana kita berasal), tujuan hidup (kenapa kita di sini), dan arah setelah kehidupan (ke mana kita akan pergi).[10] Muslim adalah orang yang memeluk ajaran Islam dengan cara menyatakan kesaksiannya tentang keesaan Allah dan kenabian Muhammad.
Dalam Islam, contoh dalam kehidupan sehari-harinya dapat dikaitkan dengan rukun islam. Rukun Islam itu ada lima yaitu :
1. bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan nabi Muhammad utusan Allah.
Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, artinya kita meyakini Allah itu ada. Kita juga yakin Allah itu Satu dan Tidak ada Tuhan selain Allah.
Kita harus mengenal siapa itu Allah . Apa itu sifat-sifat Allah . Kita juga harus memahami nama-nama Allah yang baik dalam Asma’ul Husna.
Kita hanya menyembah Allah saja. Tidak menyembah yang lainnya seperti keris, bendera, negara, dan sebagainya. Semua itu makhluk Allah yang fana/akan musnah.
Kita juga harus mentaati Allah di atas yang lainnya. Jangan sampai Allah memerintahkan hukum qishash bagi pembunuh, kita justru mengabaikannya. Malah menjalankan hukum lain buatan manusia seperti dari penjajahan Belanda yang dipengaruhi kaum Yahudi dan Nasrani.
Kita juga harus meminta, memohon, dan berdoa kepada Allah saja. Bukan kepada yang lain.
Tidak pantas seorang Muslim meminta kekayaan, jabatan, kesaktian, dsb ke dukun, orang pintar, paranormal, dan sebagainya. Meski awalnya mereka mungkin dapat apa yang diminta, namun siksa neraka yang pedih menanti mereka karena meminta kepada selain Allah.
Kita wajib menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah yang tercantum dalam Al Qur’an.
Mengakui Nabi Muhammad sebagai utusan Allah juga artinya meski Allah menurunkan banyak Nabi, namun Nabi yang kita ikuti hanya Nabi Muhammad. Ada pun Nabi-Nabi lainnya, hanya ajarannya yang tercantum dalam Al Qur’an saja yang bisa kita ikuti. Ada pun diluar itu, sudah diselewengkan oleh para pengikutnya. Sudah tidak murni lagi.
Kita mengikuti perintah-perintah Nabi kita dengan mempelajari sunnah/hadits Nabi. Kita juga harus meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir dan tidak ada Nabi sesudahnya.
2. mendirikan shalat lima waktu.
Shalat adalah tiang agama. Siapa yang tidak mengerjakannya berarti dia meruntuhkan agama.
“Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agama” (HR. Baihaqi)
Pembeda antara orang muslim dengan kafir adalah shalat. Barang siapa tidak shalat berarti dia kafir:
“Batas antara seorang muslim dengan kemusyrikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)
“Perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkan shalat berarti ia kafir.” (HR. Ahmad 5/346, At-Tirmidzi no. 2621, Ibnu Majah no. 1079
Amal yang pertama dihisab adalah shalat. Begitu dia tidak shalat, meski puasa, zakat, haji, rajin sedekah, dia langsung dimasukkan ke neraka:
”Amal yang pertama kali akan dihisab untuk seseorang hamba nanti pada hari kiamat ialah shalat, maka apabila shalatnya baik (lengkap), maka baiklah seluruh amalnya yang lain, dan jika shalatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala amalan yang lain (Thabrani)
Orang yang tidak mengerjakan shalat disiksa di neraka:
“Apakah yang memasukkan kalian ke dalam neraka Saqar?” Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat….” (Al-Muddatstsir: 42-43)
3. mengeluarkan zakat.
Secara harfiah Zakat berarti “Tumbuh”, “Berkembang”, “Menyucikan” atau “Membersihkan”. Zakat artinya memberikan sebagian kekayaan untuk orang yang berhak menerimanya (mustahiq) jika sudah mencapai nisab (jumlah kekayaan minimal) dan haul (batas waktu) zakat.
Mencapai haul artinya harta tersebut sudah dimiliki selama setahun. Berlaku bagi ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedangkan hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul. Begitu dapat langsung dizakati.
Juga mengeluarkan zakat fitrah yaitu zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim sebagai santunan kepada orang-orang miskin, tanda berakhirnya bulan Ramadhan sebagai pembersih dari hal-hal yang mengotori puasa.
Kewajiban membayar zakat fitrah bersamaan dengan disyariatkan puasa Ramadhan, yaitu pada tahun kedua Hijriyah. Kewajiban membayar zakat fitrah dibebankan kepada setiap muslim dan muslimah, baligh atau belum, kaya atau tidak, dengan ketentuan bahwa ia masih hidup pada malam hari raya dan memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari.
4. berpuasa di bulan Romadhan.
Berpuasa adalah menahan hawa nafsu berupa tidak melakukan makan, minum dan perbuatan terlarang lainnya dari sejak Adzan Subuh hingga Adzan Maghrib. Sebagian fa’idahnya adalah untuk mengendalikan hawa nafsu kita.
5. berhaji ke Baitullah bagi orang yg mampu akan perjalanannya.
Haji menurut pengertian Syara` ialah mengunjungi ka`bah untuk mengerjakan sebuah ibadah yang telah ditetapkan ketentuan-ketentuannya demi memenuhi panggilan Allah swt dan mengharap ridha-Nya.
Haji ke Baitullah setiap tahun adalah fardhu kifayah bagi ummat Islam seluruhnya. Wajib bagi setiap muslim yang terpenuhi olehnya syarat-syarat wajibnya haji sekali seumur hidupnya. Lebih dari sekali hukumnya sunnat.
Contoh lain dalam kehidupan sehari – hari ialah :
1.      Mengatur tetntang tata cara jual beli yang halal
2.      Mengatur tentang pembagian hak waris
3.      Mengatur tentang pernikahan, perceraian.
4.      Mengatur tentang hukum perzinahan, pembunuhan.
5.      Toleransi antar umat beragama
6.      Menciptakan keadilan dan kenyamanan dalam lingkungan sekitar
7.      Tolong menolong kepada sesame manusia
8.      Menjaga lingkungan sekitar
9.      Memper erat tali persaudaraan
10.  Taat kepada Allah
11.  Mematuhi segala perintahNya dan Menjauho segala Larangannya
12.  Berprilaku terpuji
13.  Menjauhi akhlak tercela

2.    IMAN
Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Contoh Iman dalam kehidupan sehari-hari dijabarkan dengan adanya rukun iman, yaitu :
1. Beriman kepada Allah
Artinya kita meyakini adanya Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah. Dan mempercayai sifat – sifat Allah.
2. Beriman kepada Malaikat-Malaikat Allah.
Kita yakin bahwa Malaikat adalah hamba Allah yang selalu patuh pada perintah Allah. Contoh dalam kehidupan sehari hari ialah : Taat dan patuh kepada perintah Allah, Menjauhi segala sesuatu yang Allah larang, meyakini adanya malaikat
3. Beriman kepada Kitab-Kitab Allah.
Kita yakin bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepada Isa, dan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad. Namun kita harus yakin juga bahwa semua kitab-kitab suci di atas (Taurat, Injil dan Zabur) telah dirubah oleh manusia sehingga Allah menurunkan Al Qur’an yang dijaga kesuciannya sebagai pedoman hingga hari kiamat nanti.
4. Beriman kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul.
Rasul/Nabi merupakan manusia yang terbaik yang pantas dijadikan suri teladan yang diutus Allah untuk menyeru manusia ke jalan Allah. Ada 25 Nabi yang disebut dalam Al Qur’an yang wajib kita imani di antaranya Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad. Contoh dalam Kehidupan sehari – hari ialah : Meyakini adanya rosul dan nabi yang Allah utus.
5. Beriman kepada Hari Akhirat (Kiamat/Akhirat).
Kita harus yakin bahwa dunia ini fana. Suatu saat akan tiba hari Kiamat. Pada saat itu manusia akan dihisab. Orang yang beriman dan beramal saleh masuk ke surga. Orang yang kafir masuk neraka.
Selain kiamat besar kita juga harus yakin akan kiamat kecil yaitu mati. Setiap orang pasti mati. Untuk itu kita harus selalu hati-hati dalam bertindak.
6. Beriman kepada qadha’ dan qadar yang baik atau pun yang buruk.
Meski manusia wajib berusaha dan berdoa, namun apa pun hasilnya kita harus menerima dan mensyukurinya sebagai takdir dari Allah.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” [Al Hadiid 22-23]
“Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” [Al Ahzab 17]
Contoh lainnya ialah :
1.      Berperilaku jujur
2.      Melakukan ibadah hanya untuk Allah
3.      Menjauhi segala perilaku syirik

islamagamaku.wordpress.com/2009/07/25/pengertian-iman/

3.    IHSAN
Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak merasa begitu, ketahuilah bahwa Dia melihat-Mu (Hadits)
Dengan adanya rasa dilihat, diawasi dan diperhatikan oleh Allah, seseorang dengan sendirinya akan memperbagus dan memperbaiki ibadahnya. Ibarat seorang pembantu yang bekerja dengan serius, telaten, dan rapi karena merasa diawasi majikannya. Berbeda jika tidak adanya perasaan demikian, tentu akan membuat seseorang bermalas-malasan dan tidak sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan.
Ihsan adalah cara bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allah.
Cara ini akan membawa ibadah kita ke maqam (tingkat) yang lebih dekat kepada Allah dengan perasaan penuh harap, takut, khusyu’, ridlo dan ikhlas kepada Allah. Perasaan tersebut menjadikan ibadah yang kita lakukan tidak hanya sekadar menjadi kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan jiwa dalam penghambaan diri kepada Allah.
Ihsan ini harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga jika kita berbuat baik, maka perbuatan itu selalu kita niatkan untuk Allah. Sebaliknya jika terbersit niat kita untuk berbuat keburukan, kita tidak mengerjakannya karena Ihsan tadi.



Ihsan terbagi menjadi dua macam:
1. Ihsan di dalam beribadah kepada Sang Pencipta.
Ihsan di dalam beribadah kepada pencipta memiliki dua tingkatan :
·         Tingkatan pertama
Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya , ini adalah ibadah dari seseorang yang mengharapkan rahmat dan ampunan-Nya. Nama lain dari perbuatan ini disebut Maqam al-Musyahadah. ‏Dan keadaan ini merupakan tingkatan ihsan yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya. Sikap seperti ini membuat hatinya terang-benderang dengan cahaya iman dan merefleksikan pengetahuan hati menjadi ilmu pengetahuan, sehingga yang abstrak menjadi nyata.
·         Tingkatan kedua
Jika kamu tidak mampu beribadah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu, dan ini ibadah dari seseorang yang lari dari adzab dan siksanya. Dan hal ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama, karena sikap ihsannya didorong dari rasa diawasi, takut akan hukuman. Sehingga, dari sini, ulama berpendapat bahwa,
Barangsiapa yang beramal atas dasar seakan-akan melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia seorang yang arif , sedang siapapun yang beramal karena merasa diawasi Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka dia seorang yang ikhlas (mukhlis ).
Maka suatu ibadah yang dibangun atas dua hal ini, puncak kecintaan dan kerendahan, maka pelakunya akan menjadi orang yang ikhlas kepada Allah. Dengan ibadah yang seperti itu seseorang tidak akan bermaksud supaya di lihat orang (riya’ ), di dengar orang (sum’ah ) maupun menginginkan pujian dari orang atas ibadahnya tersebut. Tidak peduli ibadahnya itu nampak oleh orang maupun tidak diketahui orang, sama saja kualitas kebagusan ibadahnya. Muhsinin (seseorang yang berbuat ihsan) akan selalu membaguskan ibadahnya disetiap keadaan.
2. Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah
Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah adalah bisa dengan harta, kedudukan, ilmu, dan badan (tenaganya)

Contoh dalam kehidupan sehari – hari diantaranya ialah :
1.         Menghormati orang tua
2.         Berprilaku jujur, sopan dan santun
3.         Menjauhi perilaku tercela
4.         Menanamkan sifat positif dalam diri
5.         Beriman dan bertaqwa kepada Allah
6.         Solat dengan Khusu
7.         Berinfaq atau bersedekah
8.         Menjauhi sifat riya
9.         Beribadah hanya untuk Allah
10.       Menuntut ilmu lalu mengamalkannya agar bermanfaat begi orang lain
11.       Menjauhi penyakit hati ( syirik, riya, munafik )
HUBUNGAN ANTARA IMAN, ISLAM DAN IHSAN
Orang yang telah bersifat Islam, maka ia dinamakan muslim, dan orang yang bersifat Iman, maka ia dinamai orang mukmin.
Apabila seorang Islam tetapi tidak Iman, maka ia tidak akan mendapat faedah di akhirat, walapun dhahirnya Islam. Begitu juga sebaliknya, jika seorang ber-iman tetapi tidak Islam, maka ia tidak selamat dari siksa neraka.
Antara iman, islam dan ihsan di samping saling berhubungan, juga terdapat perbedaan yang merupakan ciri di antara ketiganya. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati. Islam adalah sikap aktif untuk berbuat/beramal. Ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam, yang sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.
Maka agama yang diajarkan jibril adalah Islam, agama juga disebut Iman jika yang diamati adalah aspek batinnya. Kemudian agama baru disebut Ihsan jika aspek batin (iman) dan lahirnya (amal saleh) telah di penuhi secara utuh dan sempurna.

Resty Dwi Pratiwi (1910111028)
S1 Manajemen (Kelas A)

POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
Pokok-pokok  ajaran  Islam  terdiri  dari  tiga  macam,  diantaranya sebagai berikut:
A.     Akidah
Dalam  Islam,  akidah  ialah  iman  atau  kepercayaan.  Sumbernya yang   asasi   ialah   alquran.   Iman   ialah   segi   teoritis   yang   dituntut pertama-tama   dan   terdahulu   dari   segala   sesuatu   untuk   dipercaya dengan  suatu  keimanan  yang  tidak  boleh  dicampuri  oleh  keragu-raguan.1  Tegaknya  aktivitas  keislaman  dalam  hidup  dan  kehidupan seseorang  itulah  yang  dapat  menerangkan  bahwa  orang  itu  memiliki akidah  atau  menunjukkan  kualitas  iman  yang  ia  miliki.  Karena  iman itu bersegi teoritis dan ideal yang hanya dapat diketahui dengan bukti lahiriah dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.Manusia hidup atas dasar kepercayaannya. Tinggi rendahnya nilai kepercayaan  memberikan  corak  kepada  kehidupan.  Atau  dengan  kata lain,  tinggi  rendahnya  nilai  kehidupan  manusia  tergantung  kepada kepercayaan yang dimilikinya. Sebab itulah kehidupan pertama dalam Islam dimulai dengan iman.
Menurut sistematika Hasan Al-Banna ruang lingkup akidah islam meliputi :
1)   Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan tuhan (Allah), sepertisifat Allah, wujud Allah, dll.
2)   Nubuwwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah.
3)   Ruhaniyat, yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik, seperti jin, iblis, setan, roh, dll.
4)   Sam’iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i, yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga-neraka.
Tidak hanya diatas namun pembahasan akidah juga dapat mengikuti Arkanul Iman.

 Adapun penjelasan ruang lingkup pembahasan akidah yang termasuk Rukun Iman yaitu :
1.      Iman kepada Allah
Iman kepada Allah yaitu percaya dengan sepenuh hati akan kebesaran yang dimiliki Allah, mengikuti petunjuk Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an, mengerjakan apa yang telah diperintahkan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits. Dampak positif sekalipun manfaat iman kepada Allah yaitu mendorong seseorang untuk bertakwa kepada Allah dengan menyadari adanya Allah bawasannya Allah selalu mengawasi segala perbuatan kita, menimbulkan kekuatan batin, ketabahan, keberanian, serta saling menghargai sesama manusia, mendatangkan rasa tentram, aman, dan damai.

2.      Iman kepada Malaikat
Malaikat mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan ijin Allah, malaikat senantiasa bertasbih, bertunduk, serta patuh terhadap Allah. Tugas-tugas malaikat yaitu: Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu, Malaikat Mikail bertugas memberi rejeki kepada makhluk Allah, Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala, Malaikat Izra’il bertugas mencabut nyawa, Malaikat Ridlwan bertugas menjaga surga, Malaikat Malik bertugas menjaga neraka, Malaikat Raqib dan Atid bertugas mencatat amal perbuatan manusia, Malaikat Munkar dan Nakir bertugas menanyai manusia didalam alam kubur. Manfaat iman kepada malaikat yaitu dapat mendorong seseorang untuk selalu bersikap baik, berhati-hati dalam berperilaku, menjadi seseorang merasa nyaman dan tentram dalam menjalankan hidupnya.

3.      Iman kepada Kitab – Kitab Allah
Beriman kepada kitab-kitab Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitabnya kepada rasulnya yang berisi tentang aturan-aturan Allah. Manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu mendidik umat islam untuk bersikap toleran terhadap pemeluk agama lain, memberikan keyakinan kepada umat islam bahwa Al-Qur’an merupakan kitab penerus dan pelengkap terhadap semua kitab sebelumnya.

4.      Iman kepada Rosul
Iman kepada para Nabi dan Rasul berarti percaya bahwa Allah telah memilih untuk bertugas menyampaikan segala wahyu yang diterima dari Allah kepada umat manusia. Sifat-sifat para Nabi yaitu Shiddiq artinya benar dan jujur dalam berkata, Amanah artinya terpercaya , Tabligh artinya menyampaikan segala wahyu/amanat Allah, Fathanah artinya cerdas , pandai, dan bijaksana. Manfaat iman kepada para Nabi dan para Rasul yaitu menjadikan seseorang muslim untuk bersikap toleran terhadap pemeluk agama lain, memberi keyakinan kepada orang muslim bahwa semua Nabi dan Rasul mempunyai misi suci yang sama.

5.      Iman kepada Hari Kiamat / Hari Akhir
Iman kepada hari kiamat atau hari akhir berarti percaya semua akan mati yang kemudian akan dibangkitkan kembali. Kiamat dibagi menjadi dua yaitu kiamat sugra yang artinya kiamat kecil seperti bencana, dan kiamat kubra artinya kiamat besar yaitu lenyapnya seluruh alam semesta. Tanda-tanda kecil hari kiamat yaitu banyaknya jumlah wanita dibanding laki-laki, penghianatan dianggap berjasa atau pahlawan, manusia berlomba membangun gedung-gedung tinggi dengan maksud riya’, perhiasan masjid berlebihan, penyalah gunaan jabatan , perzinaan dan minuman keras merajalela. Tanda-tanda besar hari kiamat diantaranya yaitu keluarnya dajjal, nabi Isa turun ke bumi untuk mengoreksi kesalahan doktrin agama Kristen, binatang yang misterius sekali keluar dari bumi, matahari terbit dari arah barat, kitab suci Al-Qur’an lenyap dari muka bumi. Hikmah iman pada hari akhir yaitu berperilaku baik,menjaga diri dan senantiasa taat kepada Allah.

6.      Iman Kepada Qadar atau Takdir
Beriman pada qadar atau takdir berarti percaya bahwa Allah itulah yang menjadikan makhluknya dengan kodrat (kekuasaan), iradat (kehendak), dan hikmahnya (kebijaksanaan), dan juga percaya bahwa Allah mempunyai beberapa sunnah/hukum dalam menciptakan makhluknya. Iman kepada qadla’ dan qadar tidak berarti membuat manusia untuk pasif atau menyerah terhadap keadaan yang dihadapinya tanpa adanya usaha ,tanpa adanya untuk mengubah nasibnya menjadi yang lebih baik lagi sesuai dengan apa yang kita inginkan. Karena dalam salah satu firman Allah telah ditegaskan bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu bangsa hingga bangsa itu sendiri mau mengubah nasibnya. Manfaat iman kepada qadla’ dan qadar yaitu dapat mendorong seseorang untuk bersikap berani dalam menegakkan keadilan dan kebenaran, dan dapat menimbulkan ketenangan jiwa dan pikiran pada diri seseorang.



Contoh dalam kehidupan sehari – hari diantaranya sebagai berikut;
1.      Percaya bahwa Allah SWT ada
2.      Mempercayai bahwa hari kiamat ada
3.      Taat dan patuh kepada perintah Allah
4.      Menjauhi segala perilaku syirik
5.      Menjauhi segala sesuatu yang Allah larang
6.      Meyakini adanya rosul dan nabi yang allah utus
7.      Meyakini adanya malaikat
8.      Berserah diri kepada Allah
9.      Melakukan segala ibadah hanya untuk Allah
10.  Mempercayai sifat – sifat Allah


B.Syari’ah
Syari’ahSyara’a-Yasyra’u–Syar’an  artinya  membuat  undang-undang, menerangkan  rute  perjalanan,  adat  kebiasaan,  jalan  raya. Syara’a–Yasyra’u–Syuruu’an  artinya  masuk  ke  dalam  air  memulai  pekerjaan,  jalan  ke  air, layar kapal, dan tali panah (Mahmud Yunus, 1989:195).Syari’ah  juga  berarti  jalan  lurus,  jalan  yang  lempang,  tidak berkelok-kelok,   jalan   raya.   Penggunaan   kata syari’ah   bermakna  peraturan,  adat kebiasaan, undang undang, dan hukum (Ahmad Wason Munawwir, 1984:762).Syari’ah  menurut  asal  katanya  berarti  jalan  menuju  mata  air, syariat   Islam  berarti  jalan   yang  harus  ditempuh  seorang  muslim. Sedangkan menurut istilah, syari’ah berarti aturan atau undang-undang yang  diturunkan  Allah  untuk  mengatur  hubungan  manusia  dengan alam  semesta  atau  dengan  pengertian  lain, syari’ah  adalah  suatu tatacara  pengaturan  tentang  perilaku  hidup  manusia  untuk  mencapai keridhaan   Allah   Swt. Sesuai  dengan  pengertian  di  atas,  maka syari’ah  mencakup seluruh  aspek  kehidupan  manusia  sebagai  individu,  masyarakat,  dan sebagai subyek alam semesta Aturan aturan tersebut mencangkup hubungan antara manusia dengan manusia ( hablum minanNas) dan hubungan antara manusia dengan penciptanya ( hablum minaAllah).
  Ruang Lingkup Syariah
Pada garis besarnya ruang Syari’ah lingkup  terbagi  dua bagian besar:
1)    Realisasi dari pada keyakinan akan kebenaran ajaran agama islam kedalam kehidupan di dunia ini disebut ibadah. Ibadah dalam arti khas (Qa’idah ‘Ubudiyah), yaitu tata aturan Ilahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba dengan Tuhannya, yang cara , acara, tata-cara dan upacaranya telah ditentukan secara terperinci dalam al-Quran dan sunnah rasul. Pembahasan mengenai ‘Ibadah dalam arti khusus ini biasanya berkisar sekitar: thaharah, shalat, zakat, shaum, haji.
2)    Mu’amalah dalam arti luas, tata aturan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan benda. Mu’amalah dalam arti luas ini pada garis besarnya terdiri atas dua bagian besar: Al-Qanunu ‘l-Khas(khusus) hukum perdata (Mu’amalah dalam arti agak luas), yang meliputi: Mu’amalah dalam arti sempit yaitu hukum niaga: Munakahah ( hukum nikah ) waratsah ( hukum waris) dsb. Al-Qanunu ‘l-‘Am (umum) hukum publik yang meliputi: Jinayah (hukum pidana) Khilafah, yaitu hukum kenegaraan; Jihad, yaitu hukum perang dan damai. Dengan demikian Syari’ah memberikan kaidah kaidah umum (universal) dan kaedah-kaedah terperinci dan sangat pokok (fundamental).

1.      Tatacara beribadah kepada Allah seperti, Zakat, Puasa, Solat, Syahadat
2.      Mengatur tetntang tata cara jual beli yang halal
3.      Mengatur tentang pembagian hak waris
4.      Mengatur tentang pernikahan, perceraian.
5.      Mengatur tentang hukum perzinahan, pembunuhan.
6.      Toleransi antar umat beragama
7.      Menciptakan keadilan dan kenyamanan dalam lingkungan sekitar
8.      Tolong menolong kepada sesame manusia
9.      Menjaga lingkungan sekitar
10.  Memper erat tali persaudaraan
11.  Taat kepada Allah

c. Akhlak
 Akhlak  adalah  kondisi  mental,  hati,  batin  seseorang   yang mempengaruhi perbuatan dan perilaku lahiriyah. Apabila kondisi batin seseorang  baik  dan  teraktualisasikan  dalam  ucapan,  perbuatan,  dan perilaku  yang  baik  dengan  mudah,  maka  hal  ini  disebut  dengan akhlakul  karimah  atau  akhlak  yang  terpuji  (mahmudah).  Jika  kondisi batin itu jelek yang teraktualisasikan dalam perkataan, perbuatan, dan tingkah  laku  yang  jelek  pula,  maka  dinamakan  akhlak  yang  tercela (akhlak madzmumah).16Jadi  orang  yang  tidak  berakhlakul  karimah  adalah  laksana jasmani  tanpa  rohani  atau  sama  dengan  orang  yang  sudah  mati  atau disebut  dengan  mayat  yang  berasal  dari  kata maitatun  yang  artinya bangkai, sedangkan bangkai lambat laun akan menimbulkan penyakit. Demikian  dengan  orang  yang  tidak  berakhlakul  karimah,  lambat  laun akan merusak dirinya dan merusak lingkungan. Sehingga    Nabi    diutus    oleh    Allah    semata-mata    untuk menyempurnakan  akhlak,  (HR.  Bukhari).  Dalam  pandangan  Islam, akhlak merupakan cermin dari pada jiwa seseorang, karena itu akhlak yang   baik   merupakan   dorongan   dari   keimanan   seseorang.   Sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari.

Ruang Lingkup Akhlak

1)    Akhlak pribadi

Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri, karena hanya dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah, pangkal kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah mempunyai fitrah sendiri, dengan semuanya itu manusia mempunyai kelebihan dan dimanapun saja manusia mempunyai perbuatan.

2)    Akhlak berkeluarga

Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat. Kewajiban orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan para orang tua dan pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan ajaran-ajaran yang bijak, setiap agama telah memerintahkan kepada setiap orang yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan mendidik, terutama bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang luhur, sikap lemah lembut dan perlakuan kasih sayang. Sehingga anak akan tumbuh secara sabar, terdidik untuk berani berdiri sendiri, kemudian merasa bahwa mereka mempunyai harga diri, kehormatan dan kemuliaan.
Seorang anak haruslah mencintai kedua orang tuanya karena mereka lebih berhak dari segala manusia lainya untuk engkau cintai, taati dan hormati. Karena keduanya memelihara, mengasuh, dan mendidik, menyekolahkan engkau, mencintai dengan ikhlas agar engkau menjadi seseorang yang baik, berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhirat. Dan coba ketahuilah bahwa saudaramu laki-laki dan permpuan adalah putera ayah dan ibumu yang juga cinta kepada engkau, menolong bapak dan mamakmu dalam mendidikmu, mereka gembira bilamana engkau gembira dan membelamu bilamana perlu. Pamanmu, bibimu dan anak-anaknya mereka sayang kepadamu dan ingin agar engkau selamat dan berbahagia, karena mereka mencintai ayah dan ibumu dan menolong keduanya disetiap keperluan.

3)    Akhlak bermasyarakat

Tetanggamu ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira dan ikut susah jika orang tuamu susah, mereka menolong, dan bersama-sama mencari kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta dan hormat pada mereka maka wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta dan hormat pada tetangga.
Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat terlepas dari pendidikan social kemasyarakatan, kesusilaan/moral timbul di dalam masyarakat. Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat. Sejak dahulu manusia tidak dapat hidup sendiri–sendiri dan terpisah satu sama lain, tetapi berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling membutuhkan dan saling mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut masyarakat. Kehidupan dan perkembangan masyarakat dapat lancar dan tertib jika tiap-tiap individu sebagai anggota masyarakat bertindak menuruti aturan-aturan yang sesuai dengan norma- norma kesusilaan yang berlaku.

4)    Akhlak bernegara

Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang berbahasa yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan tanah airmu, engkau hidup bersama mereka dengan nasib dan penanggungan yang sama. Dan ketahuilah bahwa engkau adalah salah seorang dari mereka dan engkau timbul tenggelam bersama mereka.

5)    Akhlak beragama

Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya, karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun secara horizontal dengan sesama makhluk Tuhan.
1.      Menghormati orang tua
2.      Berprilaku jujur, sopan dan santun
3.      Menjauhi perilaku tercela
4.      Menanamkan sifat positif dalam diri
5.       beriman danber taqwa kepada Allah


Comments

Popular posts from this blog

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

MENGANALISIS KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI BARONG & LEAK ·       Karya : Afandi (1980) ·       Fungsi  : sebagai hiasan dalam ruangan dan merupakan  bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, dimana Barong dan Leak adalah filosofi bagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan. Lukisan ini juga sebagai saluran imajinasi pelukis. ·       Media Alat dan Bahan  :  Oil on Canvas .  Cat Minyak diatas canvas adalah bahan yang paling populer, dan biasa digunakan dalam melukis, karena pemakaian yang mudah diaplikasikan serta hasil lukisanya bisa digunakan dalam berbagai tehnik gaya lukisan, halus ataupun bertekstur. Bahan melukis ini berbasis minyak, dan memiliki tingkatan kualitas mulai dari kualitas normal hingga kualitas tinggi, dan dibedakan dengan harga. Baik pelukis pemula atau pelukis handal, sering menggunakan bahan material cat minyak dan canvas sebag...

pengertian sistem suspensi pada kendaraan

sistem suspensi pada kendaraan  berfungsi untuk menghubungkan bodi kendaraan dengan roda, kontruksinya dibuat sedemikian rupa agar dapat menyerap getaran, oskilasi dan kejutan sebagai akibat dari kondisi dan permukaan jalan yang tidak rata, sehingga diperoleh keamanan dan kenyamanan ketika berkendara. Sistem suspensi  juga berfungsi untuk memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Fungsi terakhir dari sistem suspensi adalah untuk menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda. Dengan adanya sistem suspensi, maka kendaraan akan lebih stabil baik ketika terjadi pengereman, belokan, sampai jalan yang bergelombang atau tidak rata. Suspensi juga akan membuat pengendara merasakan kenikmatan dan stabilitas ketika mengendarai.  Syarat-syarat Sistem Suspensi Dalam menjalankan fungsinya, suspensi harus dapat memiliki beberapa syarat yaitu : Mengantar gerakan roda. Memungkinkan...

Menganalisis Karya Seni Rupa Murni

"Menganalisis Karya Seni Rupa Murni",    1. Pertama, yaitu Borobudur Pagi Hari Judul : Borobudur Pagi Hari Tahun : 1983 Ukuran : 150 cm x 200 cm Media : Cat Minyak “Borobudur Pagi Hari” merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna – warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain. Dan dilukisan tersebut gambar candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tet...